RUMAHKU ISTANAKU
Rumah tempat tinggalku sangat nyaman dan tetangganya yang ramah-ramah.
Aku bersama keluargaku tinggal di daerah pedesaan, rumah kami dikelilingi oleh sawah yang luas. Rumah kami memang tidak terlalu besar ataupun ada kolam renangnya, hanya memiliki empat kamar tidur, satu kamar mandi, satu ruang tamu dan satu ruang keluarga. Tetapi ketika aku pulang ke rumah dan berkumpul dengan keluarga aku merasa bahagia, nyaman dan lebih lega. Berkumpul dengan orang tua/keluarga adalah kebahagiaan yang tiada dua nya. Se indah atau senyaman apa pun kota orang, lebih nyaman ketika kita pulang ke rumah.
Seluruh anggota keluarga memiliki peran dan fungsi yang jelas. Masing-masing dari kami menghormati perannya Bapak adalah pemimpin yang berakhlak dapat menegakkan keadilan dan kasih sayang dalam memimpin keluarga. Sementara Ibu tentu saja berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengayomi dan mendidik anak-anaknya. Sedangkan kakak saya menjadi penasihat yang baik, tidak membiarkan adiknya melanggar aturan dalam keluarga dan masih banyak hal lainnya.
Ketika aku berada di kota orang untuk mengejar cita-cita, ada rasa lelah dan kangen pulang ke rumah. Kangen masakan ibu, kangen candaan kakak dan semua hal tentang rumah. Meskipun, ada waktu libur/istirahat dan berada di kost-san dengan tidak melakukan apa pun rasanya berbeda ketika aku pulang dan istirahat di rumah. Dengan melakukan kegiatan keluarga dan quality time bersama keluarga di dalam rumah maka rumah akan terasa lebih indah dan nyaman untuk ditempati. Rumah adalah tempat pulang/istirahat ternyaman mau sejauh apa pun kita pergi.
Aku sangat bahagia tinggal di sini. Ruangan yang rapi dan bersih membuat saya betah dan nyaman berada di rumah. Keluarga yang selalu mendukung apa yang aku lakukan selagi itu hal yang baik. Semua orang bagaikan bersaudara, tetangga yang ramah, saling tolong menolong sehingga kehidupan selalu nyaman dan tentram. Oleh karena itu, aku dan keluargaku merasa senang tinggal di rumah ini meskipun kami tinggal di pedesaan.
Rumah adalah tempat di mana cinta berada, kenangan diciptakan, dan tawa tidak pernah berakhir. Di mana lagi kita bisa jalan-jalan dengan pakaian yang acak-acakan, tanpa riasan, makan, nonton televisi atau mendengarkan musik dengan gaya 'amburadul' tanpa malu dikritik orang lain, selain di rumah?