Mohon tunggu...
Irfan Maulana
Irfan Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Buku Dan Pena Adalah Sahabat Saya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir 11 Juli 1997 Hobi menulis adalah hobi saya selain membaca dan olahraga merupakan hobi dari saya .

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kemarau Panjang, Kebakaran Hutan Tak Kunjung Usai

19 September 2019   11:17 Diperbarui: 19 September 2019   11:30 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Beberapa minggu hingga sebulan terakhir ini Indonesia diramaikan oleh berita kebakaran hutan yang melanda sejumlah daerah seperti Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan , dan dikutip dari sebuah sumber belum lama ini juga terjadi kebakaran hutan letaknya di lokasi dekat lereng Gunung Slamet , Slawi Jawa Tengah serta terjadi juga sekitar 2,5 hektare hutan terbakar di daerah lereng gunung Orak-Arik Trenggalek Jawa Timur. 

Selain itu kebakaran hutan ini juga membuat presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo langsung turun untuk meninjau lokasi kebakaran hutan yang juga mulai menjadi pusat perhatian dunia seperti negara tetangga Malaysia dan hastag #IndonesiaDaruratAsap di berbagai sosial media juga menjadi trending topik seperti Twitter dan Instagram .

Ya , musim kemarau panjang yang terjadi di Indonesia membuat sebagian lahan hutan mulai kering dan mudah terbakar , belum lagi ditambah dengan ulah manusia seperti membuang puntung rokok secara sembarangan , dan tidak dapat menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan menjaga hutan . 

Dan , hewan-hewan yang tinggal di sekitar hutan lindung pun misalnya seperti orang utan dan lain sebagainya mulai menjadi korbannya dan disinilah peran pemerintah bersama masyarakat setempat harus saling melengkapi untuk dapat menanggulangi agar tidak terjadi lagi kebakaran hutan di kemudian hari .

Dampak yang terjadi juga dari kebakaran hutan ini adalah , asap tebal dan pekat seperti kabut asap terutama di daerah Pulau Sumatera seperti di provinsi Riau yang berujung pada masyarakat sekitar yang mengalami gejala penyakit seperti ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut , batuk-batuk dan lain sebagainya yang tentu saja membuat udara menjadi tidak sehat .

Membuat hujan buatan misalnya memang harus sesering mungkin dilakukan agar setidaknya dapat mengurangi dampak dari kebakaran hutan yang dapat menimbulkan dampak negatif seperti kabut asap , dan beberapa waktu lalu juga sempat beredar video di Twitter yang seorang anak kecil berusia 13 tahun di Kabupaten Pelalawan Riau yang tidak takut dan menunjukkan keberaniannya untuk membantu memadamkan api dari kebakaran hutan ini .

Menurut informasi yang dikutip dari berbagai sumber juga kebakaran hutan di Indonesia sejak Januari hingga Agustus 2019 saja sudah merambah 328.725 hektare dengan wilayah terluas seperti Riau yaitu , 49.266 hektare . Kebakaran hutan dan lahan yang selalu hampir terjadi setiap tahun ini mendampaki lebih dari 280.000 orang terinfeksi saluran pernapasan atau ISPA . 

Jika di Daerah Pulau Sumatera seperti Riau dan di Pulau Kalimantan seperti Palangkaraya Kalimantan Tengah juga terdampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) , dan seperti diutarakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah berkata setiap pekan ada sekitar 2000 warga yang mengalami ISPA , naik signifikan tapi sekitar 10-20 % dari pekan lalu . 

Dan disinilah juga akibat dampak dari kebakaran hutan yang terjadi baik perkantoran maupun sekolah juga terpaksa diliburkan untuk sementara waktu agar kesehatan terutama untuk para siswa maupun siswi tidak terganggu saat belajar . 

Ya , itulah informasi tentang kebakaran hutan yang berasal dari musim kemarau panjang yang belum kunjung usai . Semoga setelah ini , kasus kebakaran hutan bisa teratasi dengan baik dan juga segera selesai agar kita semua juga bisa kembali menghirup udara segar dengan nyaman dan sehat pastinya . Saya Irfan Maulana terima kasih dan salam hangat selalu untuk kita semua .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun