Mohon tunggu...
Ireneus Sibori
Ireneus Sibori Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Perubahan berawal dari diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Manusia Revolusi Industri 4.0

25 Januari 2020   13:00 Diperbarui: 25 Januari 2020   13:12 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Manusia berkembang bersama dengan zamannya. Setiap zaman melahirkan manusia jenis baru. Manusia jenis baru yang saya maksudkan ialah manusia dengan perspektif atau cara berpikir baru. 

Manusia selalu memiliki pandangan baru dalam setiap zaman. Ia memandang segala sesuatu di sekelilingnya dengan cara pandang baru. Begitu pula ketika manusia melihat dirinya sendiri dan sesamanya. Dia memiliki sudut pandang yang baru dalam melihat sesamanya.

Antropologi manusia kini telah dicabut dari dunia "nyata" ke "dunia virtual", dimana manusia-manusia tampil hadir sebagai sosok-sosok yang menyembul dengan berbagai varian pilihan pandangan, ideologi perjuangan, kata-kata mutiara, dan gambar-gambar status yang macam-macam.[1] 

Manusia zaman industri 4.0 merupakan manusia yang gaya hidupnya tak lepas dari yang namanya teknologi. Teknologi menjadi kebutuhan dasar bagi masing-masing pribadi. 

Teknologi yang semakin canggih membuat segala sesuatu menjadi instan. Dengan handphone saja manusia dapat melakukan segalanya. Melalui alat ini, manusia dapat membagikan kisahnya lewat sosial media. 

Melalui sosial media, manusia dapat berbagi pengalaman dengan orang-orang yang jauh dari padanya. Yang jauh semakin dekat dan yang dekat semakin jauh. 

Melalui sosial media manusia mengekspresikan dirinya, menunjukkan dirinya kepada orang lain. Sosial media menjadi tempat bagi manusia untuk mendapat pujian dan apresiasi dari sesama.

Manusia zaman ini eksis karena sosial media bukan eksis karena kontribusinya dalam perkembangan masyarakat dan dunia. Cukup melalui sosial media manusia sudah dapat menunjukan dirinya walaupun tidak memiliki kontribusi. 

Melalui sosial media, game dan berbagai kemajuan teknologi lainnya, manusia cenderung asik dengan dirinya sendiri. Orang-orang yang berada disekitarnya perlahan-lahan kehilangan tempat dalam hidupnya. Peran sesama tergantikan oleh sosial media, game dan kemajuan teknologi lainnya.  

Teknologi yang manusia ciptakan semakin berkembang dari zaman ke zaman. Bahkan perkembangan teknologi tak terelakkan oleh siapa pun juga. Semua kalangan usia zaman ini sangat akrab dengan teknologi. 

Teknologi menarik perhatian manusia untuk semakin lekat padanya. Teknologi yang super canggih dan instan membuat manusia tertarik dan membuat manusia senang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun