Mohon tunggu...
Irene Cynthia Hadi
Irene Cynthia Hadi Mohon Tunggu... Editor - Editor

Just an ordinary girl from Surakarta, who writes perfect moments at the perfect time...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Suka Duka Jadi Mahasiswa Jurusan Jurnalisme

16 Mei 2016   16:31 Diperbarui: 29 Agustus 2016   09:26 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jurnalis (Sumber: http://watchdogwire.com/)

Ada banyak jurusan kuliah di Indonesia, dan salah satunya ialah jurusan jurnalisme yang mempersiapkan mahasiswa untuk bekerja di media massa. Nah, bagi kalian yang mungkin penasaran dengan jurusan yang satu ini atau mungkin sudah menjadi salah satu bagian di dalamnya, cek yuk apa aja suka duka jadi mahasiswa jurnalisme. Selamat membaca!

1. Panas dan hujan adalah teman kami

Liputan kemana-mana membuat para mahasiswa jurnal harus siap dengan segala kondisi di lapangan, termasuk hitam karena teriknya matahari plus basah-basahan karena diterjang hujan. Apalagi kalau tempat liputannya jauh dan nggak bawa jas hujan, kami pun pasrah. Demi tugas, kami pun semangat menerjang semua rintangan!

2. Nggak takut kucel

Selain menerjang panas dan hujan, mahasiswa jurnal juga nggak takut kucel sampai-sampai dikira nggak mandi. Gimananggak coba. Kalau kamu kepanasan dan kehujanan berjam-jam di atas motor, pasti kucel dan lepek juga ‘kan akhirnya. Ya, itulah rintangan kami selanjutnya. Padahal habis liputan kami masih harus kuliah. Kebayang nggak gimana rupa kami waktu masuk kelas? Wkwkwkwkwkwk...

3. Belajar jadi detektif

Nah, ini asyiknya jadi mahasiswa jurnal! Asyik sekaligus menegangkan! Gimana nggak? Mata kuliah Reportase Investigasi menuntut kami untuk menyelidiki kasus layaknya polisi. Wehehehehehe...diem-diem kami pun dilatih untuk jadi detektif. Meskipun nggak ditunjang dengan alat-alat secanggih Sherlock Holmes atau Detektif Conan, tapi kami bisa mengumpulkan data dengan HP. Tinggal pinter-pinternya kami menyembunyikan HP saat melakukan investigasi.

4. Merasakan perihnya ditolak narasumber

Ditolak narasumber (Sumber: http://bali.coconuts.co/sites/bali.coconuts.co)
Ditolak narasumber (Sumber: http://bali.coconuts.co/sites/bali.coconuts.co)
Nggak hanya ditolak gebetan, saking seringnya wawancara buat liputan, anak-anak jurnal juga harus merasakan perihnya ditolak narasumber. Sakitnya itu di sini men.... Sudah jauh-jauh datang, hujan dan panas diterjang, sudah bawa surat pengantar, eh tau-taunya ditolak. ‘Maaf ya Mbak, Mas....’ Itu yang sering kami dengar. Dan akhirnya kami pun pulang dengan tangan hampa.

5. Bisa keliling-keliling kota

Yuhuu....ini enaknya jadi mahasiswa jurnal. Bisa keliling kemana-mana buat liputan sama temen-temen. Hehehehe... Tugasnya bisa dikerjain bareng-bareng juga habis itu. Nggak melulu stay japok (kerja kelompok) di kampus atau di kos terus. Anak jurnal kerjanya di lapangan, berkunjung ke daerah-daerah wisata dan kantor-kantor pemerintah, bahkan ke kantor polisi. Dan nggak setiap mahasiswa di jurusan lain bisa kayak kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun