Mohon tunggu...
Nita Rien
Nita Rien Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan

Menulis adalah cara saya melatih diri untuk bertanggungjawab dengan apa yg sudah dikaruniakan pada saya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ruko di Mana-mana

18 September 2019   12:02 Diperbarui: 18 September 2019   12:11 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ruko (dokumentasi pribadi)

Senang juga kalau area tempat kita tinggal berkembang ya. Awalnya area tempat kami tinggal masih sepi. Itu sekitar tahun 2005. Perumahan yg ada hanyalah perumahan lama. Perlahan mulailah ada lahan yg dibebaskan dan dibangun perumahan baru. Biasanya di tiap perumahan ada beberapa ruko di bagian depan perumahan. Makin lama makin banyak perumahan kecil bermunculan. Walaupun kecil tetap di bagian depan perumahan tersebut dibangun beberapa ruko.

Harga sewa rukopun kian meningkat. Luas tanah tiap rumahpun makin menciut. Bahkan ada yg hanya 40 m2. Rata-rata rumah dibangun tinggi ke atas, dua lantai karena luas tanah yg mungil sementara tetap ada garasi untuk mobil.

Pepohonan yg tadinya banyak, sekarang sudah tidak terlihat lagi. Karena dibabat habis demi pembangunan perumahan dan ruko. Bahkan tanah yg dimiliki perorangan, asal lokasinya di pinggir jalan, langsung dibangun ruko. Ada yg awalnya satu rumah yg lumayan besar, dihancurkan dan dibangun 3 buah ruko. Lumayan menguntungkan buat si pemilik bila dijual atau disewakan.

Ada ruko dekat rumah kami yg harga sewa pertahunnya pun sudah Rp 40 juta/tahun. Itu harga beberapa tahun lalu dan di lokasi yg bukan jalan raya hanya jalan akses angkot. Sayangnya pembangunan ruko sering tidak memperhatikan lingkungan sekitar seperti tidak adanya saluran pembuangan air. 

Beberapa ruko yg merupakan bagian dari sebuah perumahan, malah sering mengalami genangan air yg cukup dalam di jalan di depannya bila terjadi hujan yg deras. Sebelumnya tidak pernah ada genangan air di jalan tersebut. Semenjak berdirinya perumahan tersebut, mulailah genangan air menjadi langganan jalan tersebut.

Karena terlalu banyaknya ruko yg bermunculan, mengakibatkan ada beberapa ruko yg terlihat kosong tak berpenghuni, tidak laku dijual ataupun disewa. Kalau sudah begitu, sayang sekali. Lingkungan jadi gersang karena tiadanya pepohonan, yg ada hanyalah bangunan yg berdiri sia-sia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun