Mohon tunggu...
Irene Dinda
Irene Dinda Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Trauma di Mana-mana

28 Maret 2019   13:38 Diperbarui: 28 Maret 2019   13:59 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di Indonesia kekerasan terhadap istri sampai sekarang masih banyak yang terjadi. Hal ini mengakibatkan berbagai isu seperti trauma korban (klien). Klien ini biasanya meminta bantuan di lembaga Konseling yang melindungi, membantu dan memberdayakan perempuan menjadi korban kekerasan. Lembaga tersebut berhak memberikan konseling bagi klien untuk meningkatkan kesadaran dan pemulihan trauma klien.

Komunikasi terapeutik terjadi pada konseling karena terjadi komunikasi yang bertujuan untuk menghilangkan trauma yang dirasakan oleh seorang klien. Beberapa periset menggunakan teori komunikasi terapeutik dan juga memasukkan teori 5 tahap kesedihan untuk mengetahui klien psikologis pada setiap tahap konseling yang ada yaitu penolakan, kemarahan, persembahan, kesedihan dan penerimaan.

Komunikasi terapi dilakukan oleh konselor dalam konseling yang terjadi 4 langkah yaitu ada interaksi, orientasi, pekerjaan dan penghentian. Selain itu di setiap langkah komunikasi terapeutik adalah tahap penyembuhan kesedihan.

Konselor pada saat melakukan konseling harus memiliki keterampilan untuk membantu klien mengatasi gangguan psikologisnya dan membangun hubungan yang baik antar keduanya, sehingga di dalam konseling antara konselor dan klien terjadi interaksi yang bertujuan untuk terapi atau pemulihan kondisi psikologis klien. Di dalam konseling menyimpulkan ada empat tahap komunikasi terapeutik yaitu keterampilan membangun hubungan saling percaya (pra interaksi), mengidentifikasi masalah (orientasi), mendengarkan secara aktif atau active listening yang merupakan teknik untuk melakukan komunikasi efektif serta menyelesaikan masalah (kerja), dan memberdayakan korban (terminasi).

Jadi, Konseling terhadap korban kekerasan juga dapat membantunya pulih dari trauma. Tujuan konseling untuk klien ini adalah untuk mendengarkan pengalaman trauma mereka dan memberikan arahan serta infomasi yang mereka perlukan dalam situasi stres pascatrauma. Setelah klien melakukan konseling terjadi perubahan dari psikologis klien. Konseling berguna sebagai terapeutik yaitu dapat menjadi terapi bagi klien yang mengalami trauma psikologis sebab di dalam konseling klien merasa diterima, lebih didengarkan, dan merasa ada orang lain yang mendukungnya sehingga tidak merasa memikul beban yang dialami sendiri. Ketika klien bercerita dengan konselor hal tersebut merupakan bentuk komunikasi interpersonal yang ditujukan sebagai terapeutik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun