Mohon tunggu...
Irbah dzakiyatusSholehah
Irbah dzakiyatusSholehah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya mendesain grafis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Covid-19 pada Penderita Komorbid Kardiovaskular

4 Juli 2022   18:55 Diperbarui: 4 Juli 2022   19:02 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pengaruh Covid-19 Pada Penderita Komorbid Kardiovaskular

Penyakit komorbid adalah istilah kedokteran yang menunjukkan penyakit bawaan selain penyakit utama. Pasien yang memilki penyakit komorbid merupakan salah satu golongan penderita yang rentan jika terkena virus COVID-19 karena imunitasnya akan menurun akibat dari dampak penyakit yang diderita sebelumnya, akan tetapi tidak semua penyakit komurbid memiliki resiko yang fatal terhadap virus Covid-19. 

Salah satu penyakit komorbid yang memiliki resiko yang fatal terhadap virus Covid-19 yaitu komorbid kardiovaskular yang terjadi karena gangguan fungsi pada jantung dan pembuluh darah. Ada dua mekanisme yang dapat memengaruhi kesehatan jantung akibat virus Covid-19, yaitu mekanisme secara langsung dan mekanisme secara tidak langsung. Mekanisme secara langsung disebabkan ketika virus Covid-19 menginfeksi otot jantung yang menyebabkan kematian pada otot jantung, sedangkan mekanisme secara tidak langsung terjadi ketika saluran pernapasan terinfeksi oleh virus Covid-19 yang menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan sehingga tubuh mengalami kekurangan oksigen di dalam darah. 

Kondisi ini menyebabkan pasien dengan penyakit jantung dan pembuluh darah telah mengalami ketidaknormalan struktur, fungsi dan kekuatan organ jantung. Apabila fungsi jantung tidak dapat bekerja dengan normal ditambah dengan infeksi dari virus Covid-19 maka akan menyebabkan komplikasi pada jantung, seperti peradangan otot, gagal jantung akut, bekuan darah yang bergerak. luka pada lapisan otot jantung, menghambat suplai darah dan serangan jantung akut, serta irama detak jantung yang tidak teratur.

Meskipun pengaruh terinfeksi virus Covid-19 pada penderita komorbid kardiovaskular memiliki tingkat kematian dan kesakitan yang tinggi, kondisi ini dapat dihindari dengan menjaga kesehatan dan mencegah penularan virus Covid-19. Terdapat tiga langkah yang dirumuskan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia untuk menjaga kesehatan dan mencegah penularan virus Covid-19, yaitu:

  • Membatasi interaksi sosial dengan masyarakat sekitar terutama di lingkungan yang terjangkit virus Covid-19 dengan menjaga jarak minimal 2 meter, tidak berpergian ke luar rumah kecuali untuk hal yang mendesak, melakukan isolasi mandiri jika mengalami gejala awal Covid-19 dan mematuhi protokol yang telah diterapkan oleh pemerintah.
  • Menjaga kesehatan diri dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, beristirahat yang cukup, tidak merokok, membatasi dalam mengkonsumsi alkohol dan rutin berolahraga.
  • Rutin memeriksakan diri ke dokter untuk melakukan pengobatan kardiovaskular

Apabila muncul gejala seperti nyeri dada, selain itu penderita penyakit kardiovaskular harus mengonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter." Dari tiga langkah yang telah dirumuskan oleh perhimpunan dokter spesialis kardiovaskular indonesia, diharapkan penderita komorbid kardiovaskular untuk menerapkan pencegahan dengan melakukan mendeteksi dini penyakit kardiovaskular dan memperbaiki pola hidup agar dapat mengurangi resiko terinfeksi virus Covid-19.

Selain itu, ada salah satu cara untuk mencegah munculnya gejala dan kondisi yang lebih parah akibat terinfeksi Covid-19, yaitu dengan mendapatkan vaksin Covid-19. Pemberian vaksin terhadap penderita komorbid telah dinilai aman dan bermanfaat, pemberian vaksin harus dilakukan secara hati-hati dan melalui pertimbangan medis yang matang agar dapat mencegah dan meminimalkan efek samping yang dapat membahayakan kondisi pasien, serta pengobatan penyakit tersebut harus terkontrol dengan resep dari dokter. Apabila pasien penderita komurbid telah terinfeksi oleh virus Covid-19, pengobatan biasanya dilakukan dengan simultan atau berbarengan dengan perawatan penyakit utama.

Berdasarkan data riset organisasi internasional maupun nasional, penyakit kasdiovaskular menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Data tersebut di ambil dari rise organisasi WHO yang menyatakan lebih dari 17 juta orang meninggal karena penyakit kardiovaskular dan berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesda) 2018 yang menyatakan terdapat sekitar 15 dari 1.000 jiwa atau 4,2 juta jiwa yang menderita penyakit kardiovaskular Organisasi WHO dan CDC Tiongkok mendata bahwa kasus kematian pasien yang terinfeksi covid-19 dengan penyerta penyakit kardiovaskular mencapai 13.2%. 

Ketua umum pengurus pusat perhimpunan dokter spesialis kardiovaskular (PERKI). Isman Firdaus menyatakan bahwa pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak akhir 2019 menjadi kekhawatiran bagi penderita penyakit jantung, sebab paparan infeksi termasuk infeksi virus Covid-19 dapat memperburuk kardiovaskular seperti kekambuhan penyakit jantung coroner atau gagal jantung menabun

Berdasarkan data riset tersebut dampak dari pengaruh terinfeksi virus Covid-19 bagi penderita komorbid kardiovaskular sangatlah rentan menyebabkan kematian. Dari hasil tersebut, diharuskan bagi penderita komorbid kardiovaskular agar melakukan pencegahan penularan terinfeksi virus Covid-19 dan melakukan pengobatan secara teratur sesuai dengan resep dari dokter.

Question and Revolution Must Answer:

  • Bagaimana pengobatan pasien komorbid kkardiovaskular yang terinfeksi virus Covid 192
  • Jawab: perawatan bagi pasien penyakit jantung yang terinfeksi Covid-19 lebih sulit untuk ditangani, karena efek dari terinfeksi tersebut lebih berdampak pada jantung yang bisa mempercepat proses gagal jantung akut, gagal nafas dan lainnya. Untuk pengobatannya diharuskan memakai masker dengan baik, menjaga jarak, mencegah kerumunan dan isolasi mandiri serta rutin konsultasi pengobatan kepada dokter.
  • Apakah penderita penyakit jantung memiliki kemungkinan lebih besar terinfeksi virus Covid-19?
  • Jawab: penderita komorbid kardiovaskular tidak memiliki kemungkinan yang lebih besar tertular virus dari pada masyarakat lain, akan tetapi penderita tersebut lebih cenderung mengalami komplikasi saat terinfeksi virus Covid-19 yang mengakibatkan dampak kematian lebih besar."
  • Apakah virus Covid-19 dapat menyebabkan komplikasi jantung bagi penderita yang tidak memiliki penyakit komorbid kardiovaskular?
  • Jawab: iya, karena virus Covid-19 dapat menyerang dan merusak sel endotel yang melapisi pembuluh darah, hal ini mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah, yang menjadikan pembuluh darah tidak normal sehingga pembuluh darah bocor dan berkurang alirannya dalam tubuh. Selain itu terinfeksi virus Covid-19 dapat menyebabkan barbagai gejala, salah satunya yaitu meningkatkan resiko gangguan jantung. Adapun beberapa efek jika terinfeksi virus Covid-19 terhadap jantung dan darah, yaitu pembekuan darah, gangguan irama jantung. kerusakan jantung, dan peradangan otot dan lapisan jantung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun