Mohon tunggu...
Irawati Ibrahim
Irawati Ibrahim Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Bisnis dalam Perspektif Islam

10 November 2020   14:05 Diperbarui: 10 November 2020   14:51 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ARTIKEL 

ETIKA BISNIS ISLAM

Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Etika dan Komunikasi Bisnis Islam
Oleh :
1. Nurul Wahyuni     (C1A018029)
2. Irawati Ibrahim  (C1A018042)
3. Suci Afrianita       (C1A018073)

Pada era globalisasi pada saat ini,  perkembangan dunia bisnis begitu cepat dan dinamis dengan persaingan yang begitu ketat, hal ini mendorong para pelaku bisnis untuk menggunakan berbagai cara dalam rangka mencapai cita-cita atau tujuan  bisnisnya agar tetap berdiri. Oleh sebab itu, para pelaku bisnis dalam melakukan aktivitasnya diperlukan tata nilai aturan atau norma sehingga tata kelola bisnisnya dapat berjalan dengan baik, lancar dan berkesinambungan yang pada akhirnya dapat mendatangkan manfaat (profit) yang sewajarnya dan memperoleh keberkahan dari hasil usahanya itu. Nilai etika dan integritas seorang pelaku bisnis  merupakan suatu indikator yang dapat menentukan sikap dan perilaku untuk berinteraksi dengan orang lain.  Kejujuran  merupakan modal kepercayaan utama dalam dunia bisnis. Kata orang bijak, lebih baik kehilangan keuntungan hari ini dari pada kehilangan kepercayaan hari esok.  

Suatu perusahaan yang kehilangan kepercayaan dari konsumennya, maka konsumen tersebut akan meninggalkannya dan pindah ke perusahaan lain.  Dalam menekuni bisnis pada era kompetisi ini, ada beberapa variabel yang perlu diperhatikan antara lain yaitu pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, mengimplementasikan konsep pembangunan yang berkelanjutan, mampu mengatakan yang benar itu adalah benar dan mengatakan salah apabila memang itu salah. Dengan adanya nilai etika dalam dunia bisnis serta kesadaran para pelaku bisnis untuk melaksanakannya, maka istilah bisnis hitam (menghalalkan segala cara) dapat  terhindarkan.  Untuk menerapkan hal yang demikian maka kita harus memahami apa itu yang dimaksud dengan etika bisnis serta etika komunikasi bisnis dalam islam, untuk mengetahui lebih jelasnya silahkan simak penjelasan dibawah ini.

Definisi Etika Bisnis Islam
Etika berasal dari Bahasa Yunani Kuno yaitu ethos. Dalam bentuk tunggal kata tersebut mempunyai banyak arti seperti kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak (ta etha ) artinya adalah adat kebiasaan. Arti terakhir inilah yang menjadi latar belakang  terbentuknya istilah “Etika” yang oleh filosof besar  Yunani Aristoteles (384-322 SM ) sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral (K. Bertens, 1994).

Dalam kamus bahasa Inggris, etika (ethic) mengandung empat pengertian. Pertama, etika adalah prinsip tingkah laku yang benar atau baik serta kumpulan dari prinsip-prinsip itu. Kedua, etika merupakan sistem prinsip-prinsip atau nilai-nilai moral. Ketiga,  dalam kata-kata  “ethics” (yaitu  “ethic” dengan tambahan “s” tapi dalam penggunaan mufrad (singular),  diartikan sebagai kajian tentang hakikat umum moral dan pilihan-pilihan khusus moral. Kempat, “ethics” (yaitu “ethic”  dengan tambahan “s” dalam penggunaan mufrad (tunggal) dan jamak (plural), ialah ketentuan-ketentuan atau ukuran-ukuran yang mengatur tingkah laku para anggota suatu profesi. Kata yang sering dipertukarkan dengan etika adalah etiket. Etiket secara sederhana berarti sopan santun atau menyangkut cara suatu perbuatan yang dilakukan  dalam suatu pergaulan. Jadi etiket lebih menyangkut perbuatan lahiriah, sebagai contoh yaitu ketika makan bersama, etiket melarang makan dengan tangan kiri atau ribut. Namun apabila makan sendiri ketika tidak ada orang yang menyaksikan maka dalam suasana tersebut etiket tidak berlaku.  

Dalam pengertian umum, etika diartikan dengan usaha yang sistematis untuk memahami pengalaman moral individu dan masyarakat sedemikian rupa untuk menentukan aturan-aturan yang seharusnya mengatur tingkah laku manusia, nilai-nilai yang dikembangkan dan sifat-sifat yang perlu dikembangkan dalam hidup.  Etika pada segmen ini mengarah pada pengalaman moral individu dan masyarakat secara emperik, lalu dari situ muncul nilai-nilai dan sifat-sifat yanmg urgen untuk dikembangkan dalam kehidupan manusia. Berbagai aturan yang lahir sebagai standar yang etis yang mengatur tindakan manusia.

Dalam Islam tidak ada mainstream pemikiran tentang akhlak, seperti aliran lainnya. Islam juga mengenal sistem akhlak yang pernah berkembang dalam sejarah Islam, masalahnya menyangkut apakah ukuran baik dan buruk dalam Islam. Ada yang menyebut, baik dan buruk ditentukan oleh al-Qur‟an (Wahyu). Ada yang menyebut, akal harus diutamakan dari pada wahyu. Sebagian lagi menyebut akal  harus dilengkapi dengan wahyu dalam merumuskan perbuatan baik dan buruk. Seperti yang dikatakan M. Quraish Shihab, tolak ukur perbuatan baik dan buruk mestilah merujuk pada ketentuan Allah seperti yang terdapat dalam al-Qur‟an, namun untuk memahaminya peran akal tidak dapat diabaikan. Dengan kata lain, akal memiliki peran yang sangat penting dalam merumuskan perbuatan baik dan buruk dengan tetap mengacu pada petunjuk al-Qur‟an seperti keadilan, persamaan, kebahagiaan dunia akhirat, jasmani, rohani dan kemaslahatan. Sedangkan Bisnis merupakan kata yang sering digunakan orang, namun tidak semuanya memahami kata bisnis secara tepat dan proporsional. Hughes dan Kapoor seperti dikutip oleh Buchari Alma menjelaskan bahwa bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.  

Etika bisnis adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan bisnis yang dilakukan oleh para pelaku bisnis. Masalah etika dan ketaatan akan norma-norma agama dan hukum yang berlaku merupakan dasar kuat yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis dan akan menentukan sikap atau  tindakan yang perlu diambil  dalam mengelola bisnisnya.  Hal ini juga merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara dan hamba Allah di muka bumi bukan saja hanya tanggung jawab pelaku bisnis tersebut, sehingga diharapkan akan tercipta suasana bisnis yang sehat, bersih dan bermartabat yang dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar daripada mudhoratnya.

Dari  penjelasan di atas, dapat ditarik suatu pengertian bahwa etika bisnis merupakan keputusan etis yang diambil dan dilakukan pelaku bisnis dalam menggunakan sumber daya yang terbatas, apa akibat dari pemakainya dan apa akibat proses produksi yang ia lakukan. Dapat juga dikatakan, etika bisnis adalah suatu upaya untuk menganalisa asumsi-asumsi bisnis, bagaimana cara orang seharusnya bertindak dalam struktur bisnis tertentu. Lalu jika dihubungkan dengan Islam maka definisi etika bisnis dapat diartikan yaitu, pada tataran praktis, etika bisnis Islam mengandung pengertian segala apa yang dipraktekkan dalam perilaku bisnis yang sesuai dengan ajaran-ajaran Islam atau yang menyalahinya. Pada tataran reflektif, etika bisnis Islam adalah studi tentang baik buruknya sebuah perilaku bisnis menurut ajaran Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun