Mohon tunggu...
irawan
irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Desa Sungai Rengit (Kali Dang Lengit) Awal Berdiri Hingga Pemekaran Wilayah

11 Maret 2025   06:59 Diperbarui: 11 Maret 2025   17:45 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok/KKN UIN RF Kelompok 1 di Desa Sungai Rengit.

Banyuasin, Sumatera Selatan -- Desa Sungai Rengit, yang terletak di Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, memiliki sejarah panjang yang menarik. Nama desa ini diyakini berasal dari istilah "Sungai Lengit," yang berarti sungai yang tersembunyi atau tidak terlihat. Seiring waktu, nama tersebut berubah menjadi Sungai Rengit, yang juga dikaitkan dengan keberadaan serangga kecil seperti nyamuk, yang dalam bahasa setempat disebut "rengit."Menurut sejarah lisan yang diwariskan turun-temurun, Desa Sungai Rengit didirikan oleh seorang tokoh bernama Ki Buyut Ling. Makamnya masih ada hingga kini dan dihormati oleh masyarakat setempat sebagai bagian dari warisan leluhur. Pada masa penjajahan Belanda, desa ini menjadi tempat persembunyian bagi para perampok sungai. Mereka memanfaatkan muara Sungai Rengit sebagai lokasi strategis untuk bersembunyi dari kejaran pihak berwenang.

Seiring perkembangan zaman, Desa Sungai Rengit mengalami perubahan administratif. Pada 13 September 2009, desa ini dimekarkan menjadi Desa Sungai Rengit Murni. Pemekaran ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik dan efisiensi administrasi bagi masyarakat setempat.

Saat ini, Desa Sungai Rengit memiliki luas sekitar 5.733 hektar dan terdiri dari empat dusun, yaitu Dusun I Talang Mainan/Bayung, Dusun II Talang Persatuan, Dusun III Talang Bungin, dan Dusun IV Setia Harapan. Dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 6.400 jiwa, desa ini terus berkembang sebagai bagian penting dari Kabupaten Banyuasin.

Masyarakat Desa Sungai Rengit tetap menjaga nilai-nilai budaya dan sejarahnya sambil terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Keunikan sejarahnya menjadikan desa ini sebagai salah satu lokasi yang menarik untuk dipelajari, terutama bagi mereka yang tertarik dengan sejarah lokal di Sumatera Selatan.

Penulis: Muamar Adlansyah (Kontributor)
Editor: M. Deni Irawan 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun