Mohon tunggu...
Ira Lathief
Ira Lathief Mohon Tunggu... Penulis - A Friend for Everybody, A Story Teller by Heart

Blogger、Author of 17 books、Creativepreneur, Founder @wisatakreatifjakarta @festivalkebhinekaan Personal Blog :www.iralennon.blogspot.com. IG @creative_traveler

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kisah di Balik Dua Pahlawan Israel Asal Indonesia

22 November 2017   11:59 Diperbarui: 23 November 2017   00:40 21193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber foto : wusa9.com , Holocaust Survivor)

Ternyata, Di Monumen Yad Vashen , peringatan resmi  Israel untuk mengenang orang orang Yahudi korban Kekeman NAZI yang di bangun di Yerussalem, ada tercatat dua nama orang asal Indonesia, yaitu Tole Madna yang beragama Kristen , dan Mima Saina yang beragama Islam.  Monumen itu juga mencatatkan nama nama yang dianggap sebagai para pahlawan dalam membantu menyelematkan orang orang Yahudi dari kekejaman Nazi. 

Fakta menarik ini juga baru saya ketahui setelah  menonton sebuah film pendek berjudul  "Nina Bobo Untuk Bobby" karya sutradara Monique Risjkers, yang diputar sebagai film pembuka di acara Tolerance Film Festival yang berlangsung minggu lalu di AtAmerica, Pacific Place.

sumber: beritatagar.id
sumber: beritatagar.id
Film Nina Bobo Untuk Bobby mengisahkan testimony dari Alfred Munzer  asal Belanda (saat ini berusia 75 tahun) yang selamat dari tragedy Holocoust  karena bantuan dari keluarga asal Indonesia saat dirinya masih balita.  Dalam film berdurasi 30 menit ini,  wawancara Alfred dikombinasikan dengan animasi yang sangat menarik dalam menggambarkan situasi di Belanda saat ditaklukkan Jerman. Ancaman kekejaman NAZI membuat banyak keluarga Yahudi di Belanda saat itu ketakutan, hingga orang tua Alfred pun menitipkan anak anak mereka ke orang lain. Alfred juga mempunyai dua orang kakak perempuan yang juga dititipkan kepada orang lain.

(sumber foto : wusa9.com , Holocaust Survivor)
(sumber foto : wusa9.com , Holocaust Survivor)
Satu keluarga asal Indonesia yang tinggal di Belanda akhirnya bersedia menampung Alfred yang saat itu baru berusia 3 tahun, padahal saat itu risiko mengasuh bayi Yahudi sangat besar karena sewaktu sewaktu bisa tertangkap oleh tentara Nazi yang sering merazia rumah rumah penduduk.

Tole Madna, sang Ayah yang beragama Kristen , sang pembantu Mima Saina yang beragama Islam, serta 3 orang anak Tole punya peran besar  dalam "menyembunyikan" Alfred di keluarga itu.  Alfred pun diberi nama panggillan "Bobby", yang mirip dengan nama salah satu anak Alfred  bernama "Robby", untuk menyamarkan  kepada para tetangga agar tidak mengetahui ada bayi lain di rumah itu.

Di film ini digambarkan bagaimana keluarga ini bahu membahu menyembunyikan si kecil "Bobby" di loteng saat tentara Nazi datang merazia rumah mereka.  Sang Pembantu Mima, juga rela berjalan mil mil jauhnya setiap pagi untuk mendapatkan jatah susu untuk si kecil Bobby.  

Setiap malam, Bobby juga selalu tidur bersama Mima, dan sebelum tidur Mima selalu menyanyikan senandung lagu "Nina Bobo" untuknya.  Peran Mima dalam merawat si kecil Bobby sangat membekas pada diri Alfred hingga dewasa, dan setiap kali ia mendengar lalu Nina Bobo disenandungkan oleh orang lain, Alfred begitu terharu terkenang masa kecilnya bersama keluarga Indonesia

Alfred tinggal di keluarga Tole Madna hanya untuk 9 bulan sebelum akhirnya dikembalikan lagi kepada sang Ibundanya.  Sayangnya kedua kakak perempuannya yang dititipkan kepada orang lain tidak berhasil diselamatkan dari kekejaman NAZI.   Walaupun tidak banyak ingatan yang tersisa dari masa "persembunyiannya" karena saat itu dirinya masih sangat kecil, tapi hingga kini Alfred selalu mengingat kebaikan keluarga Indonesia yang pernah menyelamatkan jiwanya dari kekejaman NAZI.  Dan hal itu pula lah yang membuat Alfred lalu mengusulkan nama Tole Madna dan Mima Saina untuk dimasukkan ke dalam Monumen Yad Vashen kepada pemerintah Israel.

Ide awal film yang diproduksi awal tahun 2017 ini sendiri berawal saat Monique Risjkers , yang juga menjadi Penggagas Tolerance Film Festival  ketika mengunjungi Monumen Yad Vashen di Israel dan bertanya kepada sang Pemandu disana apakah ada nama nama orang Indonesia, dan ternyata ada dua nama tercatat disana, yaitu Tole Madna dan Mima  Saina. Dari situlah Monique memulai pencariannya untuk mencari tahu kisah dibalik kedua nama itu dan berhasil menemukan cerita tentang Alfred Munzer yang saat ini sudah menjadi warga Amerika Serikat.

Saat ini, Alfred bekerja sebagai Dokter dan di sela sela waktu luangnya, Alfred kerap menjadi Pemandu Wisatta di Museum Hollocoust di Washington. "Menjadi Pemandu Wisata di Museum Hollocaust adalah cara saya untuk meneruskan pesan agar kekejaman NAZI jangan sampai terulang lagi di generasi berikutnya", kata Alfred saat wawancara jarak jauh yang dilakukan setelah pemutaran film. 

Hingga kini pun, Alfred masih merasakan kedekatan emosional dengan Indonesia, termasuk sering  terlibat dengan aktifitas yang dilakukan komunitas orang Indonesia di Washington, dan sering mengenakan pakaian Batik dalam berbagai kesempatan.  Saat wawancara dalam film ataupun saat wawancara langsung setelah pemutaran film Minggu lalu, Alfred juga tampak mengenakan pakaian Batik.

screenshot pribadi
screenshot pribadi
Di akhir wawacaranya,  Alfred kembali berpesan agar orang Indonesia bisa mengambil teladan baik dari Tole Madna dan Mima Saina dalam , yang menunjukkan kasih, toleransi dan juga keberanian dalam menyelamatkan jiwa orang lain demi kemanusiaan.   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun