Mohon tunggu...
Nina BSA
Nina BSA Mohon Tunggu... Akuntan - Equal Means Equal

ali_nadirah@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Asian Games, Kebanggaan Besar Menjadi Sejarah

30 Juli 2018   22:23 Diperbarui: 1 Agustus 2018   22:35 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tampaknya pecinta olahraga dari seluruh penjuru Asia sudah tidak sabar menanti Asian Games. Bagaimana tidak, Asian Games merupakan pesta olahraga terbesar kedua di dunia dan pertama di Asia. Gelaran ini hanya ada empat tahun sekali, dengan kata lain Asian Games menjadi event yang sangat ditunggu karena kehadirannya hanya berlangsung tidak lebih dari tiga minggu.

Mungkin di antara kalian juga ada yang masih ingat Asian Games 2014, Incheon, Korea Selatan empat tahun lalu. Kala itu, ketika saya masih duduk di bangku SMA, saya sangat bersemangat menyambut Asian Games. Saya selalu menyempatkan untuk memperbarui berita terkini seputar Asian Games. Dan ketika memasuki hari pelaksaan Asian Games, sungguh saya merasa prihatin. 

Mulai dari upacara pembukaan, penyelenggaraan pertandingan, dan upacara penutupannya mengecewakan. Upacara pembukaannya tidak semegah seperti ekspektasi saya. 

Lalu saya membandingkan dengan negara tetangga Korea, yaitu Tiongkok saat penyelenggaraan Olimpiade Beijing 2008 yang sangat terlihat tidak main-main dengan acara empat tahunan sekali itu, betapa megahnya Olimpiade Beijing yang saya tonton sendiri saat itu sampai berdecak kagum. Dua tahun berlalu Tiongkok menjadi tuan rumah Asian Games ke-16 di Guangzhou yang juga tidak kalah menarik.

https://www.youtube.com/watch?v=qzRenEHpGeg
https://www.youtube.com/watch?v=qzRenEHpGeg
https://www.youtube.com/watch?v=KORAR7oPg8c
https://www.youtube.com/watch?v=KORAR7oPg8c
Kekecewaan saya pun berlanjut ketika berlangsungnya setiap cabang olahraga yang dipertandingkan. Saya melihat ada banyak bangku kosong yang tak terisi. Entah tidak mau menontonnya, tidak tertarik, sosialisasi yang kurang atau apa penyebabnya. Saya kecewa sekali, karena katanya Korea termasuk negara yang yang menghargai atletnya, bahkan ketenarannya sama seperti artis. 

Namun jika melihat kenyataan pada Asian Games 2014 lalu, saya meragukannya. Kemudian sampai pada upacara penutupannya yang ternyata mengecewakan juga. Saya melihat acara tersebut lebih mirip acara musik K-pop dengan suguhan artis-artis Korea, tidak menunjukkan sama sekali bahwa ini adalah acara olahraga. Dan karena kekecewaan yang besar tersebut, sejak saat itu pula saya berjanji pada kesempatan yang akan datang, saya harus bisa berkontribusi. 

Dan yang dapat saya lakukan pada Asian Games selain hanya sekadar menjadi penonton yang memang saya lakukan seperti biasanya adalah saya bertekad untuk menjadi sukarelawan. Saya ingin penyelenggaraan Asian Games 2018 ini berkesan di mata setiap yang menyaksikannya, bukan malah kecewa.

Dan seperti yang sudah diketahui bersama saat itu, pada 2018 Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games yang ke-18, yang mana saat itu masih empat tahun lagi. Ketika serah terima tuan rumah Asian Games dari Incheon ke Jakarta dan Palembang, di mana bendera kebangaan kita, yaitu sang saka merah putih ditarik ke tiang tertinggi, bersebelahan dengan bendera tuan rumah kala itu diiringi lagu kebangsaan "Indonesia Raya". 

Pada saat itu Indonesia menghadirkan tarian-tarian nusantara dari pelbagai daerah di Indonesia. Sungguh sangat membuat merinding bagi siapapun yang menyaksikannya, terlebih kita yang orang Indonesia. Kebanggaan yang sangat luar biasa dapat menjadi tuan rumah ajang olahraga akbar ini, yang artinya Indonesia mencatutkan namanya gagah dalam sejarah Asian Games.

Sebagai masyarakat yang tidak berjuang seperti layaknya atlet, di mana mereka berlatih terus-menerus, mengorbankan waktu, tenaga, dan usia mereka untuk satu tujuan, yaitu membanggakan Indonesia, maka sudah selayaknya kita untuk mendukung penuh gelaran Asian Games ini dengan penuh optimisme dan sukacita. 

Kita harus bisa mamberikan pelayanan yang maksimal sebagai tuan rumah, penegasan bahwa Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik dan dapat memberikan kesan dan citra yang positif. Ini adalah saat yang tepat untuk menggaungkannya. Dan tentu saya menyatakan dengan tegas bahwa saya bangga Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun