Mohon tunggu...
Sri Ken
Sri Ken Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Swasta

Suka masak sambal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Harmoni Demi Nyamannya Hidup

10 Januari 2020   15:24 Diperbarui: 10 Januari 2020   15:40 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dua minggu ini kita dalam perasaan kuatir akan konflik Iran vs Amerika Serikat yang bisa jadi menjadi pemantik perang duniake III. Diawali oleh serangan AS terhadap Jenderal seniornya yaitu Qassem Soleimani (62 thn) yang merupakan Komandan Pasukan Quds , Garda Revolusi Iran yang sangat disegani. Waktu itu dia sedang landing di bandara Iraq. Pembunuhan yang dilakukan dengan rapih dan memakai pesawat tanpa awak (drone).

Pembunuhan ini mengagetkan banyak pihak termasuk banyak orang di AS sendiri. DPR AS malah melakukan voting agar ada kendali tindakan Presdien Trump untuk masalah militer. Karena pembunuhan itu menyebabkan implikasi besar sekali terutama bagi negara-negara muslim dan negara Timur Tengah. Juga punya dampak besar bagi perekonomian dunia karena konflik semacam itu akan berdampak bagi harga minyak bumi yang sebagain besar ada di Timur Tengah. Diperkirakan harga minyak bumi akn naik.

Kita bisa melihat reaksi PM Malaysia, Mahathir Muhammad yang mengatakan bahwa apa yang diperlihatan presiden trump atas perintah pembunuhan itu adalah perbuatan amoral dan melanggar hukum internasional. Menurutnya apa yang dilakukan itu sama kejinya dengan pembunuhan Jama Khasoggi, seorang wartawan Saudi Arabia yang dibunuh di kedutaan Saudi Arabia di Turki. Kebetulan pemerintah Turki menyadap kedubes itu sehinga adaa bukti bahwa Jamal disiksa sebelum akhirnya dibunuh.

Keduanya dilakukan oleh orang yang punya kuasa (Khalifah)  dimana Jamal dibunuh konon atas perintah pangeran Saudi, sedangkan Soleimani dibunuh atas perintah presiden Trup sendiri dan tidak diperundingkan dengan beberapa orang.

Kedua peristiwa ini memang memberi dampak besar bagi negara itu sendiri. Terlepas dari bantahan sang pangeran, negara Saudi Arabia kemudian sedikit merasa terkucil dari negara-negara lain dan dianggap sebagai negara pembunuh berdarah dingin. Begitu juga Trump yang mungkin karena alasan yang belum bisa diterima banyak pihak dianggap serampangan untuk memberi perintah pembunuhan.

Dalam kehidupan  yang fana ini mungkin yang harus tetap kita ingat adalah pentingnya hidup harmoni dengan banyak pihak. Belum tentu saat ini kita digjaya tapi ke depannya kita tetap digjaya terus. Hidup harmoni memberi kesemoatan bagi kita untuk bisa paham kelemahan dan membuat orang lain berharga untuk kita. Singkat kata tolong menolong, saling toleransi dan tidak saling menyalahkan. Dengan hidup harmoni, insyaallah kehidupan kita akan lebih nyaman dan tentram.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun