Sedangkan Alifia Rasma Rahitya menyoroti pentingnya keberlanjutan dari kegiatan ini. "Harapannya, buku panduan ini dapat benar-benar dimanfaatkan dalam praktik pembelajaran sehari-hari. sehingga, penelitian yang dilakukan oleh guru tidak hanya bermanfaat bagi dirinya, tetapi juga berkontribusi terhadap praktik pembelajaran di sekolah dasar," ujarnya.
Kegiatan bakti akademisi ini tidak hanya berfokus pada penyerahan karya, tetapi juga melalui kegiatan diskusi bersana antar mahasiswa dan guru. Mahasiswa memaparkan isi buku, mulai dari konsep dasar penelitian pendidikan, prosedur pelaksanaan studi kasus, hingga contoh penelitian yang dapat diaplikasikan. Hal ini bertujuan agar guru lebih mudah memahami dan menerapkan panduan tersebut dalam praktik mengajar sehari-hari.
Pimpinan FIPP UNNES menyambut positif inisiatif ini sebagai wujud implementasi tridharma perguruan tinggi. "Melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa tidak hanya mengasah kemampuan akademik, tetapi juga mengabdikan ilmu yang dimiliki untuk kemajuan pendidikan dasar. Guru di sekolah dasar pun mendapatkan referensi baru yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran," ungkapnya.
Dengan adanya buku panduan ini, diharapkan guru semakin terdorong untuk mengembangkan budaya literasi penelitian di sekolah dasar. Melalui kegiatan ini, kolaborasi antara kampus dan sekolah terjalin lebih erat dalam upaya bersama meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI