Mohon tunggu...
Iqbal Kusuma Perkasa
Iqbal Kusuma Perkasa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB Prodi Paramedik Veteriner

Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB Prodi Paramedik Veteriner

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sejarah Pandemi Covid-19 Serta Dampak yang Ditimbulkan

30 Juli 2021   17:18 Diperbarui: 30 Juli 2021   17:43 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi Virus Corona yang menyerang sistem pernapasan. Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome corona virus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang bersifat menular. Virus Corona juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, MERS (Middle-East Respiratory Syndrome) dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). COVID-19 pertama kali ditemukan pada akhir Desember 2019 di kota Wuhan, China. COVID-19 masuk ke Indonesia hanya dalam waktu beberapa bulan.

Secara umum gejala yang ditimbulkan oleh seseorang bila terjangkit virus corona adalah demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius), batuk kering dan sesak napas. Terdapat pula beberapa gejala lain yang bisa mucul, yaitu sakit kepala, diare, adanya rasa gatal pada mata, hilangnya kemampuan mengecap rasa dan mencium bau, serta ruam di kulit. Ketika tubuh bereaksi melawan Virus Corona, penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, sesak napas, nyeri dada, bahkan batuk berdarah. Sebagian penderita yang terinfeksi Virus Corona bisa mengalami penurunan oksigen tanpa adanya gejala apapun, kondisi tersebut disebut happy hypoxia.

Pada tanggal 9 Maret 2020, WHO secara resmi mengumumkan bahwa COVID-19 termasuk ke dalam kategori penyakit pandemi. Hal tersebut dikarenakan virus corona telah menyebar ke seluruh dunia. Tingkat kematian atau case fatality rare akibat COVID-19 sekitar 2,6%. Di Indonesia, COVID-19 telah dinyatakan sebagai Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana melalui Keputusan Nomor 9A Tahun 2020 serta diperpanjang melalui Keputusan Nomor 13A tahun 2020.

Terhitung tanggal 26 Juli 2021 total kasus COVID-19 diseluruh dunia adalah 194.337.614 kasus, dengan 4.162.590 orang meninggal. 13,8% populasi sudah divaksinisasi secara tuntas yakni sebanyak 1.076.402.015 orang. Vaksin merupakan salah satu cara terbaik untuk menekan penularan Virus Corona, vaksin bisa melindungi tubuh dari Virus Corona dengan menciptakan respons antibodi di tubuh. Dengan mendapatkan vaksin, maka akan membantu melindungi orang-orang di sekitar. Ada beberapa jenis vaksin yang sedang dikembangkan, semuanya bertujuan meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga membuat tubuh mengenali dan melawan Virus Corona.

Vaksin COVID-19 tidak berinterkasi atau mengubah DNA seseorang, contohnya vaksi RNA Messenger (vaksin COVID-19 pertama di Amerika Serikat yang diizinkan untuk digunakan). Vaksin tersebut memicu respon tubuh karena mengandung sebagian protein dalam virus. Vaksin ini juga tidak pernah memasuki tempat DNA tersimpan yakni inti sel, sehingga vaksin tersebut tidak bisa berinteraksi atau mengubah DNA dengan cara apapun. Pada akhir proses vaksinasi, tubuh belajar bagaimana melindungi diri dari infeksi virus di kemudian hari. Pembuatan antibodi dan respon kekebalan hasil vaksin lah yang melindungi tubuh dari infeksi virus yang masuk.

Di Indonesia, berbagai upaya dan kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 sudah dilakukan. Pada bulan Januari 2020, upaya preventif yang dilakukan adalah melakukan pengawasan ketat di jalur masuk ke Indonesia meliputi bandara, pelabuhan, dan pos lintas batas darat. Hingga akhir Januari 2020 belum ditemukan adanya pasien penderita Virus Corona. Mulai tanggal 5 Februari 2020, pemerintah Indonesia menutup sementara penerbangan dari dan ke daratan China, yang bertujuan meningkatkan kesiagaan dalam penyebaran COVID-19. Presiden Jokowi mengumumkan ada dua warga terjangkit Virus Corona dan sedang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso yang berada di Jakarta.

Dua kasus tersebutlah yang membuat Indonesia memasuki babak baru. Dalam 11 hari setelah pengumuman kasus pertama, jumlah kasus positif COVID-19 bertambah mencapai 69 orang, diantaranya 4 orang meninggal dan 5 orang dinyatakan sembuh. Sejak tanggal 15 Maret 2020, Presiden membuat pemerintah daerah membuat kebijkan belajar dari rumah untuk pelajar dan mahasiswa. Sejak saat itu, pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia melakukan social distancing (pembatasan sosial) demi mencegah penularan COVID-19.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://rsupsoeradji.id/mengapa-covid-19-disebut -sebagai-pandemi/

2. https://www.alodokter.com/virus-corona

3. https://news.google.com/covid19/map?hl=id&gl=ID&ceid=ID%3Aid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun