Mohon tunggu...
Iqbalkurniawan
Iqbalkurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Don't forget yaaa

Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan, itu semua karena kurang teliti diri saya pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Moderasi Beragama untuk Mengatasi Radikalisme dan Terorisme Beratasnamakan Agama

5 Juli 2020   11:01 Diperbarui: 5 Juli 2020   11:16 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

5. Ajari anak-anak kita pengajaran sejarah

Pengajaran sejarah adalah edukasi penting agar anak bisa mengerti dan tahu kejadian-kejadian dahulu dan mereka bisa membandingkan apakah kejadian itu baik atau benar. 

Dari pengajaran sejarah mereka bisa mengedukasi diri mereka sendiri bahwa sejarah itu untuk di pelajari ya dan diambil maknanya dan bukan untuk dilupakan. Jadi si anak akan lebih merasa simpati dengan kondisi dahulu dan menjadi pelajaran di kondisi sekarang.

6. Intropeksi diri kita sendiri

Ini hal sederhana akan tetapi penting dan terlupakan, pada saat ini orang lebih banyak mencap itu Radikal dan Teroris padahal mungkin seperti pepatah "Lempar Batu Sembunyi Tangan" bisa jadi ia yang Radikal sendiri atau malah dialah yang melakukan hal-hal yanh terindikasi perlakuan Teroris.

7. Tidak lupa beribadah dan berdo'a menurut ibadah atau kepercayaan masing-masing.

Kata beribadah dan berdo'a ini sangat singkron dalam hal menjaga diri kita dari segala hal yang sifatnya hasutan dan ajakan. Pencucian terhadap otak tidak akan terjadi jika kita dekat dengan pencipta seluruh Alam Jagat Raya ini. 

Jadi, mari kita jauhkan dan meminimalkan ajaran Radikalisme dan Terorisme dengan cara-cara di atas. Semoga bisa bermanfaat dan menjadi analisa untuk kehidupan khusunya tentang moderasi terhadap ajaran Radikalisme dan Terorisme beratasnamakan agama.

Back to akidah adalah pilihan yang terbaik untuk semua itu. Carilah guru yang benar-benar guru agar tidak dicurangi dan disesatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. 

Sekian, mohon maaf jika ada penulisan kata dan makna yang salah. Karena keterbatasan ilmu diri saya sendiri.

Thanks You, Assalamu'alaikum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun