Mohon tunggu...
Iwan Permadi
Iwan Permadi Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja kreatif televisi dan Guru Bahasa Inggris

a freelance tv creative

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Manusia dan Pemanasan Global

27 Maret 2018   14:21 Diperbarui: 27 Maret 2018   14:25 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disadari bahwa penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara yang berlebihan bagi kegiatan manusia, buangan gas karbon dioksida (CO2) nya menimbulkan pemanasan global. Pemanasan global yang diakibatkan terjebaknya panas (heat) matahari yang seharusnya terlepas ke ruang angkasa tertahan dan terjebak oleh gas efek rumah kaca (greenhouse effects)ini pada lapisan atmosfir dan terpantul kembali ke bumi.

Penelitian mutakhir menyebutkan penggunaan besar bahan bakar fosil ternyata untuk mendapatkan listrik (electricity) dengan cara membakar minyak bumi dan batu bara, disamping untuk kegiatan transportasi antar manusia dari kota, daerah dan negara. Tidak boleh dilupakan energi dari bahan bakar fosil banyak digunakan untuk menggerakkan mesin-mesin di pabrik yang menghasilkan barang-barang seperti garmen, elektronik dan lainnya.  

Buangan CO2 yang berlebihan dan menyebabkan pemanasan global sudah melewati siklus karbon (carbon cycle) normal yang disediakan alam sebelumnya karena jumlahnya masih proporsional. Sejumlah kegiatan manusia menyebabkan terjadinya pemanasan global dimana emisi gas efek rumah kaca yang dihasilkannya semakin banyak dan sulit diatasi seperti penebangah pohon di hutan dan kegiatan peternakan.

Penebangan pohon (deforestation) untuk dimanfaatkan bila tidak hati-hati dilakukan akan menimbulkan pemanasan global, walaupun produk kayunya bisa dimanfaatkan untuk membuat kertas, bahan bakar dan barang-barang komersial lainnya dan juga tanah/daerah yang dibersihkan bisa dijadikan area perumahan dan peternakan. 

Kita telah belajar dan paham adanya hutan dengan pepohonannya sangat berguna dalam menyerap gas yang dihasilkan efek rumah kaca yang kita sebut dengan carbon sinks (penyerap karbon). Bahkan fungsi hutan dalam kaitan ini sangat utama (primary) karena dengan menyerap CO2 dan menghasilkan oksigen (O2), yang kita sebut dengan proses fotosintesis (photosyntesis)  manusia dan makhluk hidup lainnya bisa bernapas dengan tenang dan sehat.

Sejak sekolah dasar kita belajar bahwa fotosintesisadalah proses kimia (chemical process)dimana tanaman membuat makanan dengan menggunakan sinar matahari dengan mengubah CO2, air dan garam tertentu untuk menjadi gula dan karbohidrat.

Dengan menghancurkan hutan dan menebang pohonnya secara semena-mena, kita tidak mendapatkan oksigenmalah menghasilkan karbondioksida yang manusia tidak butuhkan. Para ahli menghitung akibat buruk dari penebangan hutan yaitu dihasilkannya satu milyar ton CO2 yang dilepaskan ke lapisan atmosfir dan proses deforestasi ini menyumbang 15 persen dari gas efek rumah kaca yang menimbulkan pemanasan global.

Yang lebih parah lagi deforestasimematikan fungsi pohon yang mampu menghasilkan 1000 liter uap  air(water vapor) yang berfungsi menghasilkan awan dan hujan sehingga memicu terjadinya cuaca kering dan iklim yang tidak bersahabat bagi manusia.

Hal lain sekilas peternakan (farming)dan pertanian (agriculture) baik bagi kehidupan manusia karena hasilnya bisa kita nikmati, namun dalam proses perawatan dan produksinya menggunakan produk kimia dan bahan bakar fosil dan menghasilkan CO2, gas metan (CH4) dan dinitrogen oksida (nitrous oxide/N20) yang merupakan gas efek rumah kaca. Proses produksi peternakan menyumbang 12 persen terjadinya gas efek rumah kaca yang menimbulkan pemanasan global. 

"Climate change is happening, humans are causing it, and I think this is perhaps the most serious environmental issue facing us"-Bill Nye (Perubahan iklim telah terjadi dan manusia jadi pemicunya, dan ini merupkan isu lingkungan serius yang kita harus hadapi-Bill Nye).

Ref : Dari sejumlah sumber

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun