Mohon tunggu...
Muddalipah
Muddalipah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembuatan Beras Insulin Melalui Rekayasa Genetika Sebagai Alternatif Pencegahan Penyakit Diabetes Militus

18 Desember 2018   22:30 Diperbarui: 18 Desember 2018   23:13 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada dewasa ini padi sangatlah penting untuk kehidupan manusia di dunia terutama di Indonesia. Hal ini disebabkan padi merupakan sumber karbohidrat utama. Jika nasi dimakan oleh tubuh akan berubah menjadi glukosa. Glukosa yang di dalam tubuh ini yang akan digunakan sebagai sumber energi bagi manusia. Tak heran orang Indonesa jika belum memakan nasi berarti ia belum sah makan. Glukosa yang tidak digunakan akan menyebabkan kandungan gula dalam darah akan meningkat dan menyebabkan kadar gula tinggi atau biasa disebut dengan penyakit DM atau Diabetes Militus. Insulin adalah hormon yang mengubah glukosa menjadi glikogen, dan berfungsi mengatur kadar gula darah. 

Rekayasa genetika ini adalah suatu proses menipulasi gen yang bertujuan untuk mendapatkan organisme yang unggul. teknologi yang digunakan pada rekayasa gentika salah satunya adalah teknologi DNA rekombinan. spesies Agrobacterium tumefaciens tergolong bakteri gram negatif yang tergolong bakteri aerob dan mampu hidup baik sebagai saprofit maupun parasit. Insulin mempunyai beberapa pengaruh dalam jaringan tubuh. Inssulin menstimulasi pemasukan asam amino kedalam sel kemudian meningkatkan sintesa protein. Insulin meningkatkan penyimpanan lemak dan mencegah penggunaan lemak sebagai energi. Tubuh menyerap mayoritas karbohidrat sebagai glukosa (gula darah). Dengan meningkatnya gula darah setelah makan, pankreas melepaskan insulin yang membantu membawa gula darah kedalam sel untuk digunakan sebagai bahan bakar dalam proses metabolisme. 

Teknologi yang berkembang pada saat ini memanfaatkan Escherichia coli untuk memproduksi insulin. Teknologi rekayasa genetika dalam proses ini menggunakan teknik plasmid, adapun langkah-langkah menghasilkan beras insulin yaitu: (1) mengisolasi plasmid dari bakteri E.coli lalu memotong plasmid yang telah diisolir dengan enlim restriksi, (2) DNA yang dari sel pankreas dipotong pada suatu segmen pengkodean insulin, (3) DNA rekombinan yang terbentuk lalu disisipkan ke bakteri E.coli, (4) selanjutnya menyisipkan gen DNA insulin dari bakteri E.coli ke bakteri agrobacterium tumefaciens sehingga bakteri Agrobacterium tumefaciens mempunyai gen insulin, (5) selanjutnya menginfeksi bakteri dengan gen berinsulin ini kedalam sel tanaman sehingga menghasilkan varietas tanaman baru.

Hasil produk baru berupa beras berinsulin ini mempunyai segi kelebihan dan kekurangan, dari segi kelebihan pada produk beras berinsulin ini yaitu bagi penderita diabetes militus (DM) dapat memanfaatkan beras berinsulin ini sebagai alternatif untuk dikonsumsi setiap harinya, jadi tidak perlu khawatir dengan cara pengonsumsian makanan yang berbeda saat mengonsumsi beras biasa. Dari segi kelemahan, hasil dari produk ini belum bisa dipasarkan secara menyeluruh di masyarakat karena produksinya masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat. Dan bagi penderita penyakit DM aman mengonsumsi tetapi harus dalam jumlah yang ditentukan. 

Insulin dalam beras ini menyebabkan sebagia besar glukosa diabsorbsi langsung dan disimpan didalam hati kedalam bentuk glikogen. ketika konsentrasi glukosa darah menurun maka sekresi insulin menurun, glikogen dalam hati akan dipecah menajdi glukosa dan dilepas kembali kedalam darah untuk menjaga kembali agar konsentrasi glukosa tidak terlalu rendah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun