Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SBY, AHY, dan Partai Demokrat yang Terbelah

6 Maret 2021   21:47 Diperbarui: 7 Maret 2021   23:40 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ditambah lagi  banyak kader partai demokrat  menjadi pemimpin daerah, namun kepemimpinan harus kuat dan bisa membedakan lawan dan kawan ( Bedha), yang sejatinya adalah bermakna bahwa pemimpin partai  harus bisa membedakan kawan dan lawan, teman dan musuh, untuk mengetahui hal-hal yang dapat membahayakan kedaulatan bangsa dan negara.

(c)  AHY sebagai ketua umum, harus banyak belajar dari para orang tua di partai itu, dan paling sensitif adalah mengenai  dana (uang), banyak  isu  yang diteriakkan dugaan adanya mahar  dalam sistem perekrutan untuk mendapat rekomendasi partai.

Kondisi ini haruslah direduksi, sebab seorang pemimpin  harus mampu mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memberikan penghargaan kepada yang berjasa, memberikan sedekah bagi rakyat miskin, membantu kader-kader yang memiliki loyalitas yang tinggi bagi partai, bila mana perlu pimpinan partai harus rela berkorban agar calon-calon bisa maju, tanpa mengeluarkan uang sepeser pun, maka saya yakin partai ini akan banyak di lirik orang. Sudahkah itu?  tentu tidak. Dana dari mantan presiden bukan sedikit, banyak dan pasti kaya.  

(d) AHY dalam memberikan sanksi memang belum memperhatikan atau belum  menunjukkan  fakta-fakta di lapangan, seperti pemecatan yang dilakukan    kepada para senior Partai Demokrat.  Sejujurnya,  seorang pemimpin adalah penegak hukum yang memiliki ketegasan dalam memberikan hukuman (punishment) kepada orang yang bersalah tanpa kecuali. Untuk menjalankan keempat hal ini tentu seorang pemimpin harus memiliki karakter kuat sehingga mampu melaksanakan tugas tanpa adanya pertimbangan-pertimbangan emosional yang bertentangan dengan prinsip-prinsip  kebenaran.

Dalam ketegangan dan keriuhan setelah KLB Partai Demokrat, ada beberapa saran-saran  sebagai solusi saat ini

Pertama, perlu diadakan  fusi  kekuatan  Faksi  KLB  Jenderal  Moeldoko dan AHY, kemudian satukan misi visi, dan saling membuang  ego masing-masing, bahwa Partai Demokrat adalah milik bersama, dia aset bangsa yang perlu diselamatkan. Semua harus siap belajar bahwa menjadi pemimpin tidaklah harus instan, sebab disini hanya perlu saling  memaafkan. AHY  adalah sosok muda, dan punya masa depan cerah , dalam perjalanannya hadirnya  badai seperti saat ini penting,  sebab  tidak ada pemimpin yang kuat  lahir dari  ketenangan, sama seperti mengharapkan nelayan yang ulung, tidak  akan dilahirkan dari samudera yang damai, selalu dari Samudra yang penuh badai.

Kedua, komunikasi menjadi kunci , agar tidak saling h menyalahkan, semua harus saling menahan diri, sebab partai Demokrat adalah wadah untuk generasi muda untuk menimba ilmu politik praktis, dan itu haru disadari baik oleh AHY maupun Pihak Moeldoko, semuanya adalah aset bangsa, yang tidak harus saling meniadakan. Pesan bijak para tetua menarik untuk diketahui, " Jika hidup bukan tentang kemanusiaan dan kehidupan harmoni, saya tidak tahu untuk apa hidup itu. Moga bermanfaat*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun