Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Rahasia Senyawa Bioaktif Mengkudu (Morinda citrifolia L)

2 Juli 2018   13:07 Diperbarui: 2 Juli 2018   13:22 2936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 . Struktur Hipotetik  Xeronine

 

Sains dan khususnya ilmu kedokteran adalah bidang yang terus berkembang, seiring dengan kemajuan Ilmu dan teknologi. Beragam penemuan baru mendorong  untuk mengungkap berbagai hal  tentang obat tradisional herbal yang terus  diteliti  untuk memberikan argumentasi ilmiah dari sudut pandang  molekuler.  

Tak pelak, saat ini, obat herbal  tradisional,  menjadi bagian sentral dari pengobatan di seluruh dunia, di telisik  kandungan senyawa bioaktifnya, dengan tujuan  mengapa dan  bagaimana  proses metabolisme  senyawa --senyawa bioaktif tersebut,dalam  berperan penting dalam kesehatan manusia.  Ranah penelitian itu, juga ikut merambah pada kandungan senyawa bioaktif  dari  mengkudu  atau noni ( Morinda citrifolia L)

Kandungan senyawa bioaktif  mengkudu  yang utama, adalah, copoletin, asam okoanoik, kalium, vitamin C, terpenoid, alkaloid, antrakuinon (seperti damnacanthal, morindone, rubiadin, dan rubiadin-1-metil eter, antrakuinon glikosida), b-sitosterol, karoten, vitamin A, glikosida flavon, asam linoleat, Alizarin, asam amino, acubin, L-asperuloside, caproicasam, asam kaprilat, asam ursolat, rutin, dan didugaproxeronine. 

Komponen bioaktif terindentifiasi sebgai senyawa fenolik, terutama senyawa coumarin, flavonoid, dan iridoid (Saraphanchotiwitthaya dan Sripalakit 2015). Sifat farmakologi yang telah dikaitkan dengan buahnya adalah anti-inflamasi, anti-kanker, dan sifat antioksidan, selain itu,  buahnya telah digunakan sebagai obat tradisional untuk pengobatan banyak penyakit termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, peradangan, dan kanker.

Kelompok penelitian yang dipimpin oleh Chi-Tang Ho di Rutgers Universitas di AS sedang mencari senyawa baru pada mengkudu. Sangat mencengangkan bahwa  mereka berhasil  mengindentifikasi beberapa senyawa,  glikosida flavonol baru, glikosida iridoid dari daunnya, ester asam lemak trisakarida,rutin, dan asam asperulosidic dari buah. 

Duaglikosida baru dan iridoid baru yang tidak biasa dinamaicitrifolinoside telah terbukti memiliki  efek penghambat   pada transactivation dan transformasi sel AP---1 sel epidermal tikus. Selanjut juga telah ditemukan  23 senyawa pitokimia  yang  berbeda diantaranya terdapat   5 vitamin dan 3 mineral.

Mengkudu selama ini lebih banyak dimanfaatkan buahnya dan dibuat jus. dan saya  sering  melakukan  teknik sederhana,  yakni, buahnya yang  masak ditaruh didalam toples kata, kemudian dijemur pada sinar matahari, air yang keluar dari proses itu, saya minum setiap  3 sampai 4  hari sekali  sebanyak  sekitar 5 cc. 

Cara yang memang sangat sederhana dan mudah. setelah rutin meminumnya, saya merasakan, tubuh pegal-pegal  jadi berkurang dan menambah nafsu makan. Beberapa mahasiswa saya, telah meneliti tentang senyawa bioaktif  dari mengkudu dalam entuk PKM (program Kreativitas Mahasiswa)  dan ditemukan bahwa ekstrak mengkudu memiliki efek yang  positif bagi kesehatan.

Sejarah penggunaan mengkudu memang sungguh panjang, beberapa literatur menunjukkan bahwa mengkudu itu dibawa dari tiongkok ke pulau Polinesia, saat migrasi. Penggunaan mengkudu sebagai obat sudah tergurat dalam beberapa naskah pengobatan China kuno , yakni dalam sebuah buku  dari  dinasti Dong-Han (25-220 AD)  yang disebut  "Herbal Shen Nong'. 

Mengkudu, diyakini  telah digunakan  sebagai obat tradisional selama lebih dari 2000 tahun. Semua bagian tanaman (daun, buah, kulit kayu dan akar) memiliki beberapa sifat farmakologi (Saraphanchotiwitthaya dan Sripalakit 2015). Dan buahnya memiliki sejarah panjang yang ada dalam  diet di daerah tropis di seluruh dunia (Wang et al. 2002).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun