Alquran surah Ar-Rum ayat 41, menjelaskan secara jelas. Bahwasanya faktor utama terjadinya bencana, yaitu disebabkan ulah manusia. Yang dipenuhi oleh gejolak hawa nafsu tak terkendali. Sehingga membuat kerusakan di daratan dan lautan.
Perang, Bencana Alam, Wabah Penyakit dan Terorisme disebabkan oleh ulah manusia sendiri. Manusia selalu menjadi sebab atas akibat yang diperbuatnya di alam dunia ini.
Perang bisa terjadi jika:
- Diamnya orang-orang yang baik berkuasa membiarkan kejahatan merajalela.
- Adanya negara berkuasa, ingin melanggengkan kuasanya di dunia. Dengan memprovokasi memecah belah bangsa dan membuatnya bertarung, berperang dengan saudaranya sendiri yang masih satu bangsa satu leluhur. Seperti yang saat ini dilakukan oleh Negeri Adidaya zaman modern (isu Perang Rusia-Ukraina, dan yang hangat sekarang China-Taiwan). Guna memanfaatkan situasi tersebut, dengan kesempatan menjadikan ladang bisnis (seperti penjualan senjata, dan sumber daya logistik pendukung perang).
- Karena masyarakat tidak mau belajar ilmu pengetahuan dan disibukan kegiatan yang melalaikan dan membuang-buang waktu sehingga ada potensi diperdaya bangsa jahat yang ingin menjajahnya dan merampas segala sumber daya bangsa tersebut.
- Faktor lain beradunya dua kekuatan yang memperebutkan kekuasaan baik atas nama ideologi dan keyakinan, atau kalimat singkatnya membela apa yang menjadi pemikirannya.
Adapun jika pemenang perang adalah "kejahatan", maka ia berkesempatan merampas dan mengeksploitasi sumber daya (baik alam dan manusia) korban yang kalah dalam peperangan. Seperti yang terjadi pada leluhur Bangsa Indonesia, yang mana sejarah mencatat kekalahan demi kekalahan pejuang bangsa melawan penjajah Belanda, karena perjuangan bersifat regional dan cenderung di pecah belah persatuan perjuangan leluhurnya oleh penjajah.
Penjajah memanfaatkan masyarakat yang cenderung materialistis dan hedonistis dengan cara dicuci otak masyarakat demikian guna melakukan pemberontakan atas perjuangan saudaranya sendiri dengan iming-iming harta dan tahta, pun hal lainnya yang bersifat kenikmatan duniawi.
Bencana Alam terjadi jika:
- Karena hilangnya keseimbangan alam akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh perbuatan manusia terhadap lingkungan alam. Seperti eksploitasi alam yang berlebihan, dan menimbulkan polusi juga membuat alam tercemar.
- Sektor Industri yang tidak memperhatikan kesejahteraan alam. Akibatnya limbah industri tersebar sehingga mematikan biotik biotik yang bermanfaat bagi alam. Rantai makanan makhluk hidup menjadi rusak, sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan, limbah dan sampah menumpuk, dan berdampak pada kesehatan dan kebersihan masyarakat sekitar. Jika dibiarkan menyebabkan penyakit pada manusia dan makhluk hidup lainnya melanda.
- Kejahatan merajalela, dikarenakan manusia kehilangan arah akibat paham materialistik dan hedonistik menguatkan hawa nafsunya, hasrat untuk melakukan perbuatan kriminal marak terjadi. Dan berefek domino, membuat keseimbangan masyarakat terganggu. Pembenaran pengrusakan alam berpotensi terjadi, untuk memenuhi hasrat pemenuhan nafsu syahwat, membenarkan aksi premanisme yang menghambat aksi nyata perjuangan lingkungan keseimbangan alam.
Wabah Penyakit terjadi jika:
- Gaya hidup yang tidak sehat. Seperti dalam pola konsumsi makanan yang terlalu berlebihan mengkonsumsi daging melanggar aturan agama yang telah ditetapkan. Akibatnya ada potensi mutasi genetik dari hewan yang dikonsumsi, dan menimbulkan patogen baru yang menembus imunitas manusia. Berpotensi menjadi wabah penyakit, dari epidemic hingga pandemic. Namun jangan sangka, konsumsi daging ayam yang tidak diolah secara benarpun bisa berdampak menyebarnya wabah penyakit dari konsumsi daging ayam, seperti yang dilansir berita Lifestyle.Kompas.com (Klik link --> ini <-- untuk membaca) karena mengandung bakteri Salmonella.
- Gaya hidup tidak sehat lainnya. Seperti bergonta-ganti pasangan untuk melakukan hubungan yang dilarang norma etis dan agama. Juga hubungan badan terlarang lainnya yang diharamkan oleh Agama.
Terorisme terjadi jika:
- Karena menyebarnya ideologi radikal berbahaya yang membenarkan menghilangkan nyawa seorang, karena ganjaran surga baginya yang telah membunuh orang yang tidak satu keyakinan dan dinilainya "berbuat maksiat". Akibatnya terjadi pembenaran bahwa menghilangkan nyawa seorang di tempat "berbau maksiat" adalah jalan masuk "surga."
- Karena ingin melakukan gerakan separatis dari negara, namun sifatnya destruktif dan penuh aksi pemerasan terhadap masyarakat yang menjadi korban. Ini dikarenakan segolongan manusia yang mendalangi aksi ini, tidak puas nafsu hedonis dan materialistisnya tidak terpenuhi.
Lantas bagaimana Kiat-Kiat agar terhindar dari Malapetaka diatas?
- Taati aturan beragama dan prinsip-prinsip berketuhanan, seperti untuk umat Islam menjaga Shalat 5 Waktu dengan khusyu (konsentrasi penuh saat mengucapkan kalimah Allahu Akbar dan doa-doa, ucap pikiran, ucap hati dan ucap lisan dalam satu kesatuan kesadaran), dan untuk umat beragama lainnya seperti Hindu rajin-rajin berjapa mengucap nama suci Tuhan berulang sembari konsentrasi mengingat lila Tuhan (Permainan Ruhani Tuhan berupa Avatara).
- Rajin belajar untuk menuntut ilmu pengetahuan, dengan berliterasi.
- Berpuasa sunah (yang tidak diwajibkan, namun dianjurkan) dengan baik dan benar sesuai ajaran agama yang dianut, secara rutin, teratur dan konsisten seumur hidup (jika sanggup) untuk meningkatkan keberanian yang diridhai oleh Tuhan. Guna membela kebenaran, dan mencegah kejahatan merajalela. Menegakan amalan Amar Maruf Nahi Munkar (mengajak pada kebaikan, mencegah kejahatan).
- Menjaga kesadaran dengan menghindari makanan-minuman dan lainnya yang mereduksi kesadaran, seperti minuman keras.
- Menjaga kesadaran dengan menghindari perjudian, karena bisa menyebabkan rasa penasaran timbul hingga menyebabkan mencari penghidupan jalan pintas seperti merampok, mencuri, menjambret dan lainnya, hingga mendorong aksi premanisme.
- Menjaga lingkungan, dimulai dari buang sampah pada tempatnya. Juga kritis terhadap hadirnya industri yang melakukan proyek industri berpotensi merusak lingkungan hidup sekitar.
- Menginisiasi Green Economy, dengan membuat produk industri ramah lingkungan, yang bisa diuraikan oleh unsur alam (air, api, udara, tanah) tanpa menimbulkan residu, polusi dan limbah.
- Gaya hidup yang sehat, jika senang mengkonsumsi daging-dagingan, maka perhatikan apakah diperbolehkan agama untuk dikonsumsi? dan apakah sudah memenuhi standar kebersihan? Dan disarankan mengkonsumsinya dalam jumlah yang cukup. Karena potensi makan daging berlebihan bisa saja terjadi hingga menyebabkan penyakit Jantung dan Radang Paru-Paru seperti yang dilansir berita Republika.co.id (Klik link --> ini <-- untuk membaca).
- Melakukan hubungan badan dengan pasangan hidup yang sah secara agama, dan diakui resmi oleh masyarakat melalui pernikahan.
- Waspada dan selektif dalam memilih bacaan baik berupa buku atau ulasan-ulasan di internet dan medsos. Karena ada saja oknum yang menyelipkan ideologi berbahaya didalam tulisan yang dimuat pada website atau tautan tertentu. Perhatikan dampak membaca tulisan sarat ideologi berbahaya, apakah memuat unsur kebencian, perpecahan SARA, dan apakah menjebak kita pada pemikiran hedonisme dan materialistiskah?
Demikian ulasan saya tentang Qurani Science kali ini. Kesimpulan yang dipetik:
Manusia menjadi sebab dari akibat yang diperbuatnya.
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 13 Agustus 2022.
Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... Never Die!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI