Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Guru adalah Pemimpin?

2 Juli 2022   04:00 Diperbarui: 2 Juli 2022   14:44 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat berjumpa kembali sahabat kompasianer dan readers! Senang bisa berjumpa kembali di hari yang cerah ini. Hehehehe~

Saya ingin berbagi sudut pandang dunia kepemimpinan seorang Guru. Nah Guru yang saya bahas disini adalah Guru yang berprofesi sebagai tenaga pendidik di sekolah lho~

Saya berbagi kisah Realita dunia nyata dari Sang Anonim sebagai seorang Guru SD. 

Eits... Saya harap sahabat sedang tidak menyantap hidangan makanan atau minuman! Bahaya! Takut tersedak dan kurang nyaman nantinya! Hehehehe~

Oke... kalau sudah siap. Lanjut~

Suatu hari Sang Guru berada di sekolah, menatap anak didiknya dalam keadaan yang kurang menguntungkan bersembunyi dari keramaian. Lha? Kenapa? Celananya menguning dan menimbulkan bau tak sedap. Wah bahaya ini!

Dengan sigap Sang Guru segera mengantar anak didiknya ke wc terdekat, dan berusaha mengendalikan keadaan. Segala ucap motivasi diucapkan agar sang anak didik tidak down, ucapan seperti "Kamu harum nak, ndak masalah buat Bapak," membuat sang anak juga ikut berperan serta untuk mengatasi persoalan ini.

Setelah masalah pada celananya selesai, dengan meminjam sarung pak Satpam. Suara riuh dari anak tangga, anak-anak didik lainnya membuat Sang Guru kaget bukan main! Sang Guru segera mengantar si Adek dengan cekatan ke luar ruangan sekolah.

Alhamdulillah. Anak didik yang hampir merasakan trauma yang tidak akan terlupakan sepanjang hidupnya... terselamatkan

Kok bisa begitu? 

Seandainya sang anak didik terlanjur ketahuan basah oleh kawan-kawannya bahwa ia menimbulkan semerbak harum dari celananya. Pasti kawan lawan jenisnya, tidak terpesona oleh si adek kecil. "Ah aku ga mau sama kamu, Kamu bawu". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun