Tuhan sebagai bentuk amalan yang utama, terutama dalam persembahyangan.
Setiap agama menjadikan pengucapan nama suciMengucap nama Suci Tuhan yang dilakukan dengan benar (ucap hati, ucap pikiran, dan ucap lidah dalam satu kesadaran) dan secara rutin, konsisten dan teratur, dapat memurnikan kesadaran seseorang secara bertahap.
Alhasil seorang tersebut terhindar dari perbuatan munkar, dan terjaga dari segala perbuatan yang dibenci Tuhan, karena kesadarannya sudah dimurnikan oleh nama Suci Tuhan.
Itulah sebab Ajaran Islam menekankan kewajiban Shalat 5 Waktu, yang jika dilaksanakan dengan benar penuh rasa khusyu, hasilnya kita dapat merasakan manfaat kesadaran diri yang dimurnikan. Sehingga Allah melindungi kita dari segala perbuatan yang dibenci-Nya.
Inilah berkah di zaman Kaliyuga berdasarkan sastra Veda. Dimana sebuah zaman yang dipenuhi mentalitas masyarakat egois, penipu, pencuri, dan penuh kerakusan serta keserakahan. Namun dengan mengucapkan nama Suci Tuhan, atmosfer kehidupan masyarakat berubah menjadi atmosfer hidup yang penuh kebaikan, sifat bajik dan kejujuran.
Nama Suci Tuhan mengandung sebuah energi dahsyat. Dimana energi tersebut mampu melebur dosa seorang pendosa, karena pikirannya dimurnikan dari segala dampak perbuatan dosa. Energi tersebut tak lain energi internal Tuhan yang kekal yang pernah saya jelaskan di artikel sebelumnya.
Praktik pengucapan nama suci Tuhan disebut kalangan agama seperti dalam ajaran Islam disebut Wirid sembari mengingat kekuasaan Allah (dzikir). Juga dalam ajaran hindu disebut berjapa dengan menggunakan media japa dengan bola-bola japa yang besar, dibanding tasbih pada umumnya yang bola-bola wiridnya begitu kecil.
Inilah keutamaan mengucap nama suci Tuhan (dari sudut pandang universal) di zaman ini. Sungguh Tuhan Maha Pemurah bagi hamba-hambaNya. Jangan lewatkan kesempatan luar biasa ini. Untuk kembali berpulang dalam keadaan selamat setelah kematian menjemput. Aamiin YRA.
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 19 Juni 2022.