Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengetahuan Ruhani tentang Tangga Warna Profesi

23 April 2022   14:00 Diperbarui: 29 April 2022   15:20 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya belajar bersama para Vaisnava melakukan studi penelitian membenarkan Ayat-Ayat Suci Veda sebagai Pengetahuan yang menggambarkan situasi sosial dan alam di dunia fana ini.

Ada 3 Sifat Alam berdasarkan Pengetahuan Ruhani yang bersumber dari Bhagavad Gita yang menjadi penentu Warna Profesi Umat Manusia. yaitu:

  1. Sattvam, Mode sifat alam Kebaikan
  2. Rajas, Mode sifat alam Nafsu
  3. Tamas, Mode sifat alam Abai/Kegelapan.

3 Sifat Alam ini juga berperan membentuk potensi trinitas makhluk hidup alam fana, yakni:

  1. Sifat Alam kebaikan, membentuk Kecerdasan Hati untuk memahami kebenaran pengetahuan ruhani dan merasakan pengalaman dan perasaan.
  2. Sifat Alam nafsu, membentuk Kecerdasan Fisik, melambangkan kekuatan dan kehebatan fisik makhluk hidup, dari bakat dan pelatihan.
  3. Sifat Alam abai, membentuk Kecerdasan Akal, untuk mengefisiensikan dan mengefektifkan pekerjaan duniawi dan hubungan interaksi sesama hidup.

Ada 4 Jenis Profesi berdasarkan sistem Varna yang diotoritaskan oleh Sri Krsna selaku Purna Avatara Sri Vishnu yang menata kehidupan dan susunan kesadaran umat manusia di muka bumi ini dalam kitab Srimad Bhagatavam.

  1. Brahmana, Guru Kerohanian yang Bonafide juga disebut pula sebagai Orang Bijak. Didominasi Sifat Alam Kebaikan.
  2. Ksatriya, Administrator Negara atau/dan pun Pejabat Institusi Publik, juga Para Prajurit. Didominasi Sifat Alam Nafsu.
  3. Vaisya, Para Pedagang, Penjalan Roda Perekonomian suatu daerah, negara hingga tingkat internasional. Didominasi Sifat Alam Nafsu dan Abai.
  4. Sudra, Kalangan Pekerja. Didominasi Sifat Alam Abai.

4 Susunan Profesi ini ada di muka bumi untuk meningkatkan kesadaran berkebaikan umat manusia dari peradaban binatang yang juga potensinya dimiliki peradaban umat manusia, antara lain:

  1. Berketurunan
  2. Makan-Minum
  3. Tidur
  4. Membela diri/Berkelahi

Seorang Administrator dan prajurit sejatinya memiliki motivasi tinggi untuk menjalankan amanat dan tugas negara. Maka sifat nafsu dalam gradiasi positif mendominasi karakternya.

Namun... hanya dengan sifat Alam kebaikan manusia mendapatkan keuntungan signifikan untuk meraih pembebasan dari ikatan sifat alam lainnya (nafsu dan abai). Dengan berkebaikan, bahkan profesi kalangan Pekerja yang didominasi oleh kepribadian yang daya literasi pengetahuan ruhaninya kurang memenuhi kriteria pun bisa meningkat kualitas profesinya hingga pesat menjadi seorang bijak di akhir perjalanan hidupnya.

Karena dengan berkebaikan, seorang berkesempatan membangkitkan hubungan welas-asih dan penuh cinta kasih dengan Tuhan Yang Maha Esa. Seorang yang berkebaikan akan dipenuhi oleh pengetahuan-pengetahuan tingkat tinggi yang bermanfaat untuk sesama hidup, menjadi hidup semakin berkesadaran, terbebas dari nafsu rendah dan sifat abai yang merugikan diri.

Bahkan... menjadi seorang pekerja yang berorientasi penuh kebaikan hidup itu lebih mulia, dibanding seorang Guru Kerohanian yang berorientasi materi atau tidak tulus berderma wawasan ruhani saat mengajarkan ilmunya kepada masyarakat.

Karena di Zaman Akhir ini, dominasi manusia berprofesi sebagai Pekerja hingga 95% lebih, sisanya adalah Para Pedagang yang berskala besar ekspansi bisnisnya, Para Administator dan Prajurit, dan sangat sedikit bahkan langka orang-orang yang dilahirkan dengan bakat penuh kebijaksanaan. Berdasarkan pengetahuan yang tertulis di Bhagavad Gita.

Adapun 3 Kisah berkaitan tentang Warna Profesi ini, antara lain:

  1. Kisah Sri Krsna dan Adipati Karna yang melakukan dialog dalam Epic Mahabharata, saat waktu diberhentikan Sri Krsna dimana kematian Karna hendak menjemput. Sri Krsna mengatakan Penindasan berdasarkan Warna Profesi dengan mengkasta-kastakan manusia berdasarkan profesi tidaklah dibenarkan dan menentang nilai-nilai kemanusiaan, sama seperti perlakuan yang diterima Karna selaku ksatria yang dibesarkan oleh kalangan sudra yakni keluarga kusir kuda, namun sebenarnya Karna adalah anak kandung keturunan bangsawan yang memiliki warna profesi Ksatriya atau administrator suatu kerajaan besar di tanah Bharata Varsha (dikenal India). Namun perbuatan Karna dengan memihak Kurawa yang tidak memperkenankan masyarakat untuk belajar pengetahuan Ruhani sangatlah juga tidak dibenarkan Sri Krsna dan dunia.
  2. Kisah Baginda Rasulullah S.A.W seorang Nabi yang diutus Allah pun mengalami tangga warna Profesi semasa hidupnya pernah menjadi Pedagang bersama Paman tercintanya saat usia 12 tahun. Karena tekun dalam sifat kebaikan juga karena beliau dilahirkan dari keturunan Pembesar Quraisy dengan kualitas Para Penyair yang bijaksana. Pada usia 30 Tahun, Baginda Rasul dikenal sebagai seorang bijak, karena mampu mengatasi konflik peletakan batu Hajar Aswad oleh Para Petinggi Bani Quraisy, dengan inisiasi mengangkat bersama-sama dengan kain yang lebar. Dan Beliau menjadi panglima perang sekaligus Administrator Kaum Muslimin saat hendak memerangi kaum kafirin Mekah. Selama Menjadi Nabi, beliau juga seorang pemimpin. Maka beliau berkualifikasi menjadi pemimpin yang ideal suatu bangsa karena berkualitas Administrator yang berpengetahuan Rohani, suatu Warna Profesi yang amat langka perpaduan Kualitas Warna Brahmana dan Ksatriya. Suatu ketika Rasul pernah bersabda pada sahabat, akan tiba suatu masa sistem Kasta yang menindas akan hilang dari mayoritas tatanan masyarakat dunia, semua orang akan sama derajatnya bagaikan tatanan gigi gigi yang rata di rahang mulut.
  3. Kisah Pemimpin Utopia Bumi Nusantara, yakni Satrio Pinanditho Sinisihan Wahyu yang diramalkan oleh para Leluhur Nusantara. Selain menjadi Administrator Negara juga dituntut berpengetahuan Ruhani. Sehingga berkapasitas untuk mensejahterakan bangsa, mewarnai kehidupan masyarakat dengan perdamaian, dan memberikan keselamatan bangsa dari tantangan-tantangan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun