Mohon tunggu...
Intan Kumala
Intan Kumala Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun Hanya Untuk Tugas

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengertian dan Pengalaman Menggunakan Konvergensi Media

14 April 2021   23:25 Diperbarui: 14 April 2021   23:40 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Intan Kumala

Ilmu Komunikasi

Universitas Ahmad Dahlan

Pernahkah anda mendengar tantang Konvergensi Media? Sebenarnya apasih yang dimaksud dengan konvergensi media itu? Nah sebelum masuk ke penjelasan lebih detail mengenai Konvergensi Media saya akan menjelaskan pengertian singkat mengenai Konvergensi Media. Konvergensi media adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan. Konvergensi media biasanya merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan dengan adanya konvergensi jaringan. Sedangkan Konvergensi jaringan adalah koeksistensi efisien telepon, video dan komunikasi data dalam satu jaringan. Penggunaan beberapa mode komunikasi dalam jaringan tunggal menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas bukan tidak mungkin dengan prasarana yang terpisah.

     Teori Konvergensi Media diperkenalkan Henry Jenkins dalam bukunya Convergence Culture: Where Old and New Media Collide tahun 2006. Teori tersebut menyebutkan, teknologi baru membawa media yang berbeda secara bersamaan untuk menjalankan fungsi baru. Teknologi baru mengubah konten media dan mengubah interaksi manusia dengan lembaga-lembaga sosial seperti pemerintah, lembaga pendidikan, dan sistem perdagangan. Henry Jenkins menyatakan bahwa konvergensi adalah, Aliran konten di platform beberapa media, kerja sama antara industri beberapa media. dan perilaku migrasi khalayak media. Brigg (2006:326) menyebut konvergensi merujuk pada sebuah perkawinan antara komputer dan telekomunikasi yang dilanjutkan dengan bersatunya industri media dan telekomunikasi. 

     Konvergensi media tidak hanya pergeseran teknologi atau proses teknologi, namun juga termasuk pergeseran dalam paradigma industri, budaya, dan sosial yang mendorong konsumen untuk mencari informasi baru. Konvergensi media terjadi dengan melihat bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain pada tingkat sosial dan menggunakan berbagai platform media untuk menciptakan pengalaman baru, bentuk-bentuk baru media dan konten yang menghubungkan kita secara sosial, dan tidak hanya kepada konsumen lain, tetapi untuk para produsen perusahaan media.Gerakan konvergensi media tumbuh secara khusus dari munculnya Internet dan digitalisasi informasi. Konvergensi media ini menyatukan 3C yaitu computing (memasukkan data melalui komputer), communication (komunikasi), dan content (materi isi/ konten). Teori konvergensi media yang diteliti oleh Henry Jenkins pada tahun 2006, menyatakan bahwa konvergensi media merupakan proses yang terjadi sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat. Munculnya fenomena konvergensi media ini, memaksa media konvensional melebarkan sayap dan masuk kedalam jaringan internet untuk dapat mempertahankan atau memperluas bisnisnya. Jurnalisme konvergensi melibatkan kerjasama antara jurnalis media cetak, media siar, dan media Web (daring) untuk menghasilkan berita terbaik yang dimungkinkan, dengan menggunakan berbagai sistem penyampaian. Hal ini menyebabkan berkembangnya media konvensional menjadi digital.

     Selanjutnya saya akan menceritakan pengalaman saya menggunakan Media Konvergen yaitu Smartphone. Sebelumnya apa itu Smartphone? Di era yang serba digital ini pasti sudah tidak asing lagi dengan Smartphone. Satu hal yang menarik dari perkembangan teknologi di Indonesia adalah maraknya penggunaan ponsel pintar atau smartphone. Negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia ini mempunyai tingkat pengguna smartphone yang tinggi.  Bahkan, per 2015 Indonesia menjadi pengguna smartphone terbesar ketiga di kawasan Asia Pasifik, yaitu mencapai angka 55 juta. Diperkirakan, angka tersebut bakal terus mengalami peningkatan. Smartphone adalah telepon genggam atau telepon seluler pintar yang dilengkapi dengan fitur yang mutakhir dan berkemampuan tinggi layaknya sebuah komputer.Menurut Williams dan Sawyer definisi smartphone adalah telepon selular yang memakai beberapa layanan seperti layar, mikroprosesor, memori, dan modem bawaan. Dengan begitu, smartphone memiliki fitur yang lebih lengkap dibanding handphone biasa. Menurut Ridi Ferdiana pengertian smartphone adalah perangkan telepon seluler yang dilengkapi dengan berbagai fitur. Menurut Garini dalam Rohman (2017: 27), Smartphone sebagai perangkat alat elektronik kecil yang memiliki banyak fungsi. Smartphone memiliki banyak fungsi bagi penggunanya sehingga dinilai lebih memudahkan. Dengan begitu, selain sebagai alat telekomunikasi, smartphone juga dapat digunakan untuk keperluan bisnis oleh pengusaha dan masyarakat umum. Pada Smartphone juga dilengkapi dengan berbagai fitur canggih yang akan memudahkan kita untuk mencari informasi yang kita butuhkan sesuai dengan keperluan. Fitur canggih pada Smartphone tersebut seperti telephone, sms, camera, pemutar musik dan video, aplikasi game, editing document, internet, ebook viewer dan lainnya. Jenis-jenis Smartphone yaitu Handphone, iPhone, Tablet, iPad, Smartwatch, dan iWatch. 

     Bagi saya Smartphone sangat membantu dalam memenuhi keperluan yang kita inginkan. Contoh jika kita sedang bosan kita dapat bermain aplikasi game dan juga mendengarkan musik yang tersedia pada Smartphone tersebut. Karena saya senang sekali bermain game dan juga penikmat musik. Banyak sekali game yang saya mainkan mulai dari game aksi dan lainnya. Game aksi yang biasa saya mainkan yaitu game Mobile Legends. Mobile Legends adalah game yang bergenre aksi yang banyak dimainkan banyak orang saat ini. Saya tertarik dengan game ini karena cara main yang seru, menantang dan juga tidak membosankan. Pengalaman saya memainkan game ini yaitu mengasah kemampuan bahasa inggris saya dan juga mendapatkan teman yang banyak.

     Selain pengalaman bermain game saya juga pernah menggunakan aplikasi Slowly. Slowly adalah aplikasi surat-menyurat yang dibuat secara digital dengan konsep berkirim surat pada zaman dahulu yang dikirim melalui pos dan juga memakai perangko namun pengiriman surat ini dikirim melalui aplikasi. Pada aplikasi Slowly ini kita tidak wajib menggunakan identitas pribadi karena hanya memerlukan nama samaran dan juga untuk foto profil menggunakan avatar.  Ketika kita mengirim pesan melalui aplikasi ini bisa memakan waktu berhari-hari tergantung seberapa jarak si penerima dan pengirim pesan ini. Mengapa demikian? Karena aplikasi ini ingin memberikan kesan seperti mengirim surat manual pada umumnya kepada penggunanya. Bagi saya Aplikasi ini dapat memudahkan kita untuk mencari teman sebanyak-banyaknya dari berbagai negara manapun. Cara mengirim surat melalui aplikasi ini sangat mudah setelah akun kita selesai dibuat kita langsung bisa memilih rekomendasi teman yang akan kita kirimkan pesannya atau juga kita bisa memfilter negara asal si penerima pesan. Setlah itu tuliskan pesan yang ingin disampaikan kepada si penerima. Setelah selesai menulis pesan pilih perangko yang disukai lalu kirimkan kepada si penerima. Dan pesan akan sampai kepada si penerima tergantung jarak si penerima. Caranya sangat mudah bukan? Pengalaman saya menggunakan aplikasi Slowly ini sangat menyenangkan. Saya mendapatkan teman baru dan juga mendapatkan pengetahuan ilmu tentang bahasa dari teman saya. Saya dan teman saya bisa bertukar bahasa daerah masing-masing. 

   Maraknya penggunaan smartphone mengindikasikan perubahan pola tingkah laku digital orang Indonesia. Perangkat ini membuat masyarakat lebih memilih menghabiskan banyak waktu di depan layar ponsel dibandingkan komputer. Hal ini pun terkuak dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Google Indonesia pada tahun 2015. Persentase pengguna smartphone jauh lebih tinggi dibandingkan pengguna PC, masing-masing 62% dan 17%. Tidak hanya itu, durasi penggunaannya juga jauh lebih tinggi. Masyarakat Indonesia rata-rata menghabiskan waktu selama 5,5 jam di depan ponsel. Sementara itu, mereka hanya menyediakan waktu rata-rata 1,8 jam di depan PC. Dari potensi yang besar tersebut kita sebagai pengguna harus bijak dalam menggunakan Smartphone yaitu sesuai kebutuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun