Mohon tunggu...
Pendidikan

Profesionalisme Guru dalam Mewujudkan Pendidikan Berkualitas

16 November 2018   04:10 Diperbarui: 17 November 2018   16:14 1671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Citra guru masa kini adalah protret bangsa masa depan. Pernyataan tersebut, walaupun ekstrim namun tidaklah terlalu keliru. Guru menentukan masa depan bangsa kita. Di tangan gurulah masa depan bangsa ini dipertaruhkan. Sementara itu upaya peningkatan kualitas pendidikan dewasa ini mengalami beberapa kendala yang sampai saat ini sepertinya belum tuntas pemecahannya. Masih ditemui angka putus sekolah yang relatif tinggi, calon guru yang peminatnya cukup banyak akan tetapi bukan calon unggulan, dan kualifikasi sebagian guru yang belum memenuhi kualifikasi.

Sebenarnya upaya peningkatan kualitas pendidikan dari tahun ke tahun selalu menjadi program pemerintah. Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh penyempurnaan integral dari seluruh komponen pendidikan seperti kualitas guru, penyebaran guru yang merata, kurikulum yang selalu disempurnakan setiap saat, sarana dan prasarana yang memadai, suasana pembelajaran yang kondusif, dan kualitas guru yang meningkat, serta didukung oleh kebijakan pemerintah.

Ketersediaan guru yang memadai, merupakan salah satu faktor penting dalam upaya pembangunan pendidikan di Indonesia, baik secara kuantitas maupun kualitas. Dalam rangka pemenuhan ketersediaan guru yang memadai tersebut, pemerintah masih dihadapkan pada dua permasalahan pokok yang sangat mendasar. Pertama, pemenuhan kebutuhan tenaga guru yang belum sesuai dengan kebutuhan daerah, dan kedua adalah peningkatan kualitas profesional yang belum memenuhi standar minimal. Karena guru merupakan titik sentral dari peningkatan kualitas pendidikan yang bertumpu pada kualitas proses pembelajaran. Oleh sebab itu peningkatan profesionalisme guru merupakan suatu keharusan.

Guru yang profesional tidak hanya menguasai bidang ilmu, bahan ajar, menguasai metode yang tepat, namun juga mampu memotivasi peserta didik, memiliki keterampilan yang tinggi dan wawasan yang luas terhadap dunia pendidikan. Guru yang profesional juga harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang hakekat manusia dan masyarakat. Hakikat-hakikat ini akan melandasi pola pikir, pola kerja guru dan loyalitasnya kepada profesi pendidikan. Juga dalam implementasi pembelajaran guru harus mampu mengembangkan budaya organisasi kelas, dan iklim organisasi pembelajaran yang bermakna, kreatif, dinamis, bergairah, dan dialogis sehingga menyenangkan bagi peserta didik.

Spektrum suatu profesi dapat dilihat sebagai bentuk trilogi. Ketiga komponen trilogi tersebut secara langsung saling terkait, dan apabila salah satu komponen itu tidak ada, maka profesi itu akan kehilangan eksistensinya. Ketiga komponen profesi itu adalah: 1) dasar keilmuan, 2) substansi profesi, dan 3) Praktek profesi. Komponen dasar keilmuan menyiapkan (calon) tenaga profesional dengan landasan dan arah tentang wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap berkenaan dengan profesi yang dimaksud. Dasar keilmuan profesi guru adalah ilmu pendidikan.

Komponen substansi profesi memberikan modal tentang apa yang menjadi fokus dan objek praktik spesifik profesi dengan bidang khusus kajiannya, aspek-aspek kompetensi, sarana operasional dan manajemen, kode etik serta landasan praktek operasional. Komponen substansi profesi dalam profesi guru adalah proses pembelajaran dan berbagai keterkaitannya. Komponen praktik merupakan realisasi pelaksanaan pelayanan profesi setelah kedua komponen profesi yang dua lagi dikuasai. Komponen praktik profesi dalam profesi guru adalah penyelenggaraan proses pembelajaran terhadap sasaran pelayanan dengan berbagai keterkaitannya.

Profesionalisme guru dapat diwujudkan melalui pemberdayaan potensi dan prestasi guru. Seorang guru disebut sebagai guru profesional karena kemampuannya dalam mewujudkan kinerja profesi guru secara utuh. Dengan demikian sifat utama dari seorang guru profesional adalah kemampuannya dalam mewujudkan kinerja profesional yang sebaik-baiknya dalam mencapai tujuan pendidikan. Sifat-sifat ini mencakup ciri-ciri kepribadian guru dan penguasaan keterampilan teknis keguruan. Dengan kata lain seorang guru hendaknya memiliki kompetensi yang mantap. Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, prilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

 Penghujung tahun 2015 negara-negara yang tergabung dalam 10 anggota ASEAN mulai memasuki era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Indonesia yang merupakan salah satu anggota negara ASEAN juga dituntut untuk memiliki daya saing yang tinggi. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM nya yaitu melalui jalur pendidikan. Pendidikan merupakan sektor utama yang menjadi tulang punggung dalam mencetak generasi yang cerdas dan berdaya saing. Ada beberapa strategi yang sejauh ini telah dikembangkan oleh pemerintah Indonesia, yaitu dengan 1) pendidikan dan pelatihan, seperti In-house training, program magang, kemitraan sekolah, belajar jarak jauh, kursus singkat di LPTK atau di lembaga pendidikan lainnya, dsb. 2) kegiatan selain pendidikan dan pelatihan, seperti diskusi masalah pendidikan, seminar, penelitian, penulisan buku/bahan ajar, pembuatan media pembelajaran, pembuatan karya teknologi/karya seni.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun