Mohon tunggu...
INTAN ALMADINA
INTAN ALMADINA Mohon Tunggu... mahasiswa

teruslah berdoa, pantang menyerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makam Raja Rambah

10 Oktober 2021   00:29 Diperbarui: 10 Oktober 2021   01:11 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Makam ini berada di desa Kumu. Dari jalan provinsi kita akan masuk kedalam area makam dengan jarak sekitar 100 dengan melewati jalan semenisasi. Dahulu daerah Makam Raja raja Rambah ini adalah tempat tinggal para Petinggi Kerajaan Rambah. Makanya didaerah ini, terdapat makam Raja-raja Rambah. Biasanya bagi pengunjung yang pertama kali kesini akan merasakan suasana angker dikarenakan di daerah makam-makam ini banyak sekali ditumbuhi kayu-kayu besar, bahkan ada salah satu makam raja Rambah yang dilindungi oleh urat-urat kayu ara. Sekilas kalau di lihat, makam itu seperti terdapang diatas akar batang kayu

Sekitar pemakaman tersebut terdapat sebuah kolam yang merupakan tempat pemandian dari keluarga raja. Kolam tersebut sampai sekarang masih ada yang terbuat dari tanah liat. Raja rambah yang dimakamkan dilokasi ini antaranya adalah YDM. T. Muh Syarif, YDM. T Jumadil alam. Makam ini terakhir digunakan pada tahun 1902

Kerajaan rambah merupakan salah satu dari lima kerajaan diluhak rokan hulu dengan ibukota kerajaan yang pada awalnya berada dipinggir sungai rokan kanan namun dipindahkan ke pasir pengarayan. Kerajaan mulai ada diperkirakan pada abad 16 masehi yang sudah menganut agama islam. Raja pertama kerajaan rambah ini berasal dari kerajaan tambusai yang merupakan saudara dari raja tambusai. Kerajaan rambah ini memakai sistem raja empat selo yaitu tiga anak raja, satu anak raja-raja.

Penulis                         : INTAN ALMADINA

Prodi                           :Pendidikan Sejarah

Dosen Pembimbing     : YULIANTORO, M.Pd

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun