Mohon tunggu...
Intan Nurjanah
Intan Nurjanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - WELCOME

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, FBIK, UNISSULA Dosen Pengampu : Dr. Ira Alia Maerani, M.H. (Dosen Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA))

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wajah dan Fisik Jadi Standar Pertemanan?

28 September 2021   12:55 Diperbarui: 29 Desember 2021   17:06 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak muda zaman sekarang jarang sekali berteman tanpa memandang wajah dan fisik seseorang. Apalagi jika dia kaya dan merasa dirinya cantik pasti tidak mau berteman dengan yang wajahnya jelek atau tidak sesuai dengan “standar kecantikan” itu sendiri. Nah hal ini menyebabkan remaja-remaja diluar sana menjadi tidak percaya diri atau INSECURE. Tidak hanya wanita saya yg merasakan hal itu tapi lelaki juga merasakan hal itu.

Kadang halnya kita insecure dengan wajah kita yang tidak simetris, hidung kita yang tidak mancung, warna kulit kita yang gelap, tangan dan kaki yang kurang mulus. Dan insecure tidak hanya soal fisik, tetapi bisa juga soal harta.

“kok aku gabisa punya uang banyak kek dia ya”

“hp dia iphone hpku cuma vivo”, dan masih banyak lagi.

Q.S Al-Hujarat: 13

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”


Dari ayat Al-Quran diatas dapat dijelaskan bahwa Allah SWT menciptakan kita itu tidak ada yang sama. Artinya, Allah SWT menciptakan kita dengan banyak perbedaan untuk bisa saling mengenal dan menghargai perbedaan itu bukan malah mengejek dan mencelanya.

Hal seperti ini akan merujuk pada pembullyan dari pihak yang merasa lebih dari segala-galanya kepada pihak yang dibawah mereka.

Menurut pasal 1 ayat 15a, bullying dikatakan sebagai kekerasan di mana setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum.

Q.S Ar-Rum: 22

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun