Mohon tunggu...
In tan
In tan Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi IAIN Samarinda

Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah SWT

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Jiwa Kepemimpinan dalam Diri

20 Oktober 2019   21:06 Diperbarui: 20 Oktober 2019   21:08 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Opini Kaltim PostJiwa kepemimpinan Dalam DiriIntan
Mahasiswi IAIN Samarinda

KEPEMIMPINAN,Sebuah kata yang sudah sangat tidak asing lagi terdengar di kalangan masyarakat,kepemimpinan di artikan sebagai persona pribadi dalam rangka mempengaruhi orang lain,baik dalam keadaan individu maupun kelompok.
Banyak yang berfikir bahwasannya jiwa kepemimpinan hanya terdapat pada orang-orang besar,dalam arti pintar,cerdas,aktif,dan lain-lain.
Dalam pemikiran ini saya kurang menyetujui ,karena menurut saya jiwa kepemimpinan sudah terdapat pada diri kita sejak lahir,jadi setiap manusia yang telah lahir ke muka bumi,maka dia sudah mempunyai jiwa kepemimpinan,dan kepemimpinan bagi semua manusia bukanlah sebuah pilihan,akan tetapi sebuah kemestian.
Dalam surah At-tin (4) di sebutkan:
"Telah kami ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya"
Dari ayat tersebut di jelaskan bahwa tidak ada manusia yang terlahir ke muka bumi dengan keadaan kurang baik.
Dari sebuah kata kepemimpinan ada sangkut pautnya dengan kata pemimpin,selain manusia memiliki jiwa kepemimpinan,mereka juga terlahir sebagai seorang pemimpin dan tugas mereka itu pula yang harus menghidupkan nilai kepemimpinannya.
Berbicara adanya masalah pemimpin,maka kita harus mencari pemimpin pemimpin yang ideal,pemimpin yang ideal itu di contohkan seperti Rasulullah SAW,beliau adalah pemimpin agama dan juga pemimin negara.
Beliau merupakan seseorang yang teladan bagi setiap orang,termasuk para pemimpin,karena di dalam diri beliau hanya ada kebaikan,kebaikan,dan juga kebaikan.

Jika ingin menjadi pemimpin yang teladan,maka harus mempunyai sifat yang sama terhadap beliau(Rasulullah SAW),di antaranya sifat beliau terdapat 4,yaitu:
Shidiq,di artikan jujur dalam perkataan dan perbuatan.
Amanah,di artikan dapat di percaya dalam menjaga tanggung jawab.
Tabligh,di artikan menyampaiakan segala macam kebaikan kepada rakyat.
Fathonah,di artikan cerdas dalam mengelola masyarakat.
Dalam pengertian kepemimpinan terdapat 2 bagian,yaitu:
Kepemimpinan sebagai status,dalam arti suatu kewajiban sebagai seorang pemimpim yang hanya terdapat di dalam dirinya.
Kepemimpinan sebagai proses sosial,dalam arti suatu kewajiban sebagai seorang pemimpin yang mencakup dirinya serta masyarakat.
Dari pernyataan 2 bagian di atas,saya sangat tidak setuju dengan bagian pertama,karena dia hanya memikirkan dirinya sendiri saja,tanpa memikirkan masyarakat lainnya,dia hanya mementingkan status.
Untuk bagian kedua saya sangat setuju,karena dia mencakup secara keseluruhan (masyarakat),tidak hanya mementingkan dirinya sendiri saja,dan tidak juga hanya status.                                                                                                                                    
Menurut bapak M.Nasir,seorang tokoh muslim yang pernah menjabat sebagai perdana menteri indonesia,dalam sebuah ceramah beliau menyatakan:
"Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup menyendiri,membutuhkan orang lain untuk membentuk suatu kelompok"
Jadi dari pernyataan di atas kita sebagai makhluk sosial harus pandai bergaul kepada sesama makhluk,agar terbentuknya suatu kelompok (organisasi),karena dari suatu kelompok itu juga akan menghadirkan jiwa kepemimpinan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun