Mohon tunggu...
Intan Pratami Putri
Intan Pratami Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Agroekoteknologi angkatan 2018 Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

ATTENTION!! Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2021 Berikan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair Urin Sapi di Desa Pokoh Kidul, Wonogiri

23 Juli 2021   09:33 Diperbarui: 27 Juli 2021   00:34 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair Urine Sapi bersama Kelompok Tani Sido Makmur (Dokpri)

Pokoh Kidul, Wonogiri (23/7) - Penggunaan pupuk kimia buatan pabrik seperti seperti ZA, Urea, dan NPK sering digunakan petani dalam kegiatan budidaya tanaman. Kebutuhan akan pupuk yang sedemikian tinggi dan harga yang mahal menjadi masalah dan sekaligus menjadi peluang untuk memanfaatkan bahan-bahan yang kurang berguna seperti limbah peternakan maupun pertanian menjadi pupuk organik baik organik padat maupun cair dengan cara membuat sendiri. Seperti dengan memanfaatkan urine sapi yang dapat memperbaiki sifat fisik tanah yang rusak. Pelaksanaan program ini melibatkan Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2021 dan Kelompok Tani "Sido Makmur" yang bertempat di Dusun Gudang, Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri pada tanggal 21 Juli 2021.

Kegiatan program KKN ini dilakukan dengan latar belakang pemanfaatan limbah peternakan yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat desa sehingga pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) yang berbahan dasar urine sapi ini dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan mampu meningkatkan kesuburan tanah dalam pertanian berkelanjutan serta membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dari sub-sektor pertanian. Alat dan bahan yang digunakan yaitu berupa tong plastik, botol aqua, selang bening, urine sapi 10 L, cairan em4 100 ml, air cucian beras 500 ml, dan tetes tebu 750 ml. Proses pembuatannya yaitu urine sapi sebanyak 10 L di masukkan ke dalam tong bersamaan dengan cairan em4, tetes tebu, dan air cucian beras sesuai dosis masing-masing setelah itu difermentasi selama 1 minggu.

Masyarakat merespon program ini dengan sangat baik dan berharap mampu mengurangi pupuk kimia dan meningkatkan kesuburan tanah serta pupuk organik cair tersebut dapat dijual sehingga pendapatan masyarakat meningkat di tengah pandemi Covid-19.

Oleh : Intan Pratami Putri; S1 Agroekoteknologi; Fakultas Peternakan dan Pertanian; Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing : Muhyidin, S.Ag., M.Ag. MH

#p2kknundip

#kkntimiiperiode2021

#lppmundip

#undip

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun