Mohon tunggu...
intan rahmadewi
intan rahmadewi Mohon Tunggu... Wiraswasta - bisnis woman

seorang yang sangat menyukai fashion

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ramadhan Seharusnya Jauh dari Kekerasan

1 April 2022   21:40 Diperbarui: 1 April 2022   21:44 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duapuluh tahun lalu tepatnya pada tanggal 5 Desember 2002 ada dua bom meledak di kota Makassar Sulawesi Selatan. Dua bom itu terjadi tepat pada malam takbiran Idul Fitri.

Dua bom itu masing-masing terjadi di gerai waralaba Mc Donalds di Mal Ratu Indah pada pk 18.00  dan berasal dari bom rakitan yang dibungkus pelat baja. Ledakan itu mengakibatkan tiga orang tewas dan belasan luka-luka karena saat terjadi puluhan orang sedang buka puasa di gerai itu.

Bom kedua terjadi di showroom Toyota di NV Haji Kalla di jalan Urip Sumoharjo sekitar empat jam setelah bom pertama di Mc D itu, tapi tidak ada korban jiwa.

Beberapa bom memang terjadi di Makasaar namun yang menjadi perhatian saya adalah bahwa bom ini terjadi pada ujung bulan Ramadhan, alias menjelang takbir Idul Fitri tentu saja mengagetkan kita semua. Bagi umat muslim itu sendiri maupun umat lain yang sedang menikmati makan malam.

Bom yang terjadi pada bulan Ramadhan di Makassar ini seakan menjadi inspirasi pelaku bom lain. Selain di Makassar, setelahnya memang terjadi bom lain yang meleledak di saat bulan Ramadhan. Antara laun beberapa kejadian di kartasura Solo, pelemparan granat di Solo, bom di Surabaya. Paling mencengangkan selain bom Surabaya adalah bom panci yang terjadi di Kampung Melayu Jakarta Timur. Panci yang dibawa oleh pelaku di ransel berisi paku dan gotri. Peristiwa ini menewaskan 5 orang yang yerdisi dari 2 pelaku dan 3 anggota kepolisian. Kecuali bom di Mc D Makassar, seluruh bom lainnya adalah bom bunuh diri.

Bisa dipastikan bahwa peristiwa ini adalah penterjemahan yang salah soal jihad. Apalagi dilakukan pada saat Ramadhan. Jihad yang mereka lakukan disertai kekerasan yang seharusnya tidak harus bahkan tidak boleh dilakukan oleh umat muslim pada saat Ramadhan.

Bulan Ramadhan adalah bulan suci bagi umat muslim.Waktu dimana seharusnya kita menyemai kebaikan karena surga datang dari berbagai penjuru dan bulan ini juga menjauhkan kita dari neraka. Sehingga perilaku kekerasan tidak sepatutnya dilakukan.

Mari kita telaah bersama bahkan mungkin harus kita buka kembali makna Ramadhan itu. Seharusnya Ramadhan bisa kita lampaui dengan kedamaian dan kebaikan dan bukan kekerasan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun