Mohon tunggu...
intan rahmadewi
intan rahmadewi Mohon Tunggu... Wiraswasta - bisnis woman

seorang yang sangat menyukai fashion

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Sebarkan Pesan Damai di Tahun Politik

7 Februari 2018   07:43 Diperbarui: 22 Februari 2018   16:11 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesan Damai - jalandamai.org

Di tahun 2018 dan 2019, Indonesia memasuki tahun politik. Di tahun ini semua kepentingan beradu menjadi satu. Semuanya berlomba-lomba ingin menjadi yang nomor satu. Tidak hanya pasangan calon yang mencoba menebar janji, tapi para tim sukses pun umumnya juga berusaha sedemikian rupa, agar paslon yang didukungnya bisa mendapatkan simpati masyarakat luas.

Praktek semacam ini memang lumrah terjadi ketika perhelatan pilkada ataupun pilpres. Namun hal ini tidak lumrah terjadi jika upaya penarikan simpati ini dilakukan dengan cara-cara yang tidak benar. Misalnya dengan menyebarkan berita bohong alias hoax, menyebarkan kejelekan pasangan calon, bahkan ada juga yang menyebarkan kebencian karena rasial tertentu.

Menjadi tugas kita bersama, agar praktek semacam itu tidak terjadi. Kita punya pengalaman ketika pilkada DKI kemarin. Ujaran kebencian terjadi hampir setiap hari. Tidak hanya ditujukan kepada paslon, ujaran kebencian juga ditujukan kepada para pendukungnya. Bahkan, sempat terjadi persekusi terhadap remaja, yang dianggap menghina salah satu tokoh. 

Praktek semacam ini seharusnya tidak terjadi di Indonesia yang mempunyai budaya saling menghargai, saling tolong menolong, dan saling menghormati satu sama lain. Untuk itulah, perlu peran serta semua pihak untuk saling mengingatkan. Hal ini penting agar tidak terjadi hal-hal yang memicu terjadinya konflik dan perpecahan. Dan salah satu yang mungkin dilakukan adalah dengan menyebarkan pesan damai.

Maksudnya adalah menyebarkan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak. Jika informasi yang disebarkan itu tidak bermanfaat bagi masyarakat luas, dan hanya bermanfaat bagi sekelompok pihak saja, maka informasi tersebut tidak memenuhi unsur pesan damai. 

Siapa yang bisa menyebarkan pesan damai? Semua orang. Mulai dari wartawan yang kerjanya memang menyebarkan informasi, netizen yang aktif di social media, hingga anak-anak muda yang gemer meng-update statusnya. Semuanya itu penting agar jejak damai bisa kita temukan dimana-mana.

Dalam berperilaku, baik itu berupa ucapan dan tindakan juga harus mencerminkan pesan damai. Karena yang namanya provokasi terjadi dimana-mana. Terkadang, tidak jarang diantara kita yang termakan provokasi yang berujung pada terjadinya amarah. 

Dan ketika amarah itu tidak bisa dikendalikan, maka bisa bisa memicu terjadinya perpecahan di masyarakat. Pada titik inilah pentingnya pesan damai di tengah masyarakat. Dengan masifnya pesan damai, diharapkan bisa meredam amarah yang terjadi di masyarakat.

Para tokoh agama, ulama, tokoh masyarakat juga harus aktif menyebarkan pesan damai di tahun politik ini. Hal ini untuk menangkap masifnya ujaran kebencian yang menggunakan ayat-ayat agama, yang sering dilakukan oleh kelompok radikal. 

Mereka berusaha mencari dasar pembenaran, agar orang percaya. Jika hal ini dibiarkan dan tidak diluruskan, dikhawatirkan bisa menjadi kebenaran. Misalnya, melakukan pengeboman dimaknai sebagai jihad. Dan ketika meninggal, orang tersebut dimaknai syahid. Hal ini perlu diluruskan oleh para ulama, tokoh agama, guru atau siapapun yang memang mempunyai pengaruh di masyarakat.

Mari kita jaga negeri tercinta ini, dari segala pengaruh buruk. Tahun politik harus disambut dengan suka cita, agar pemimpin yang lahir dari momentum pilkada ini, bisa menjadi pemimpin yang bertanggungjawab, jujur dan adil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun