Mohon tunggu...
Insyira Syahla Kirana
Insyira Syahla Kirana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pendidikan Geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UM: Dalam Upaya Ajari Anak Cinta Lingkungan

1 Desember 2023   13:20 Diperbarui: 1 Desember 2023   13:22 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemaparan materi mengenai Daur Ulang Sampah (dokpri)

Oleh: Cindy Putri Ayu Ningrum, Hadar Rafliansyah Rivaldi, Insyira Syahla Kirana, Vita Nuraini Dewanti. Dosen Pembimbing: Fatiya Rosyida, S.Pd, M.Pd. 

Daur ulang sampah merupakan langkah yang tepat dalam melestarikan lingkungan. Proses ini mengurangi limbah plastik yang berakhir di lahan pembuangan sampah. Dengan mendorong praktik daur ulang, kita dapat berkontribusi pada upaya global untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Upaya untuk menumbuhkan keinginan mendaur ulang sampah dapat dilakukan sedari dini agar anak dapat mengerti bahaya sampah plastik, dan upaya menghindari penggunaan sampah plastik sekali pakai. 

Maka dari itu, dalam upaya mengajari anak cinta lingkungan dengan mendaur ulang sampah plastik, mahasiswa geografi dari Universitas Negeri Malang mengunjungi SD Negeri Jodipan untuk mengandalkan sosialisasi dan edukasi mengenai daur ulang sampah pada siswa-siswi disana pada tanggal 10 November 2023 dengan cara memberikan pengetahuan mengenai daur ulang sampah kepada siswa SDN Jodipan dan diharapkan siswa nantinya dapat mengurangi penggunaan dan mengolah sampah plastik demi lingkungan yang lebih bersih serta sehat. Sosialisasi juga dilakukan dalam rangka melaksanakan tugas mata kuliah "Praksis Sosial" yang diampu oleh ibu Fatiya Rosyida, S.Pd, M.Pd.

Kegiatan ini dilakukan oleh 4 mahasiswa yakni, Cindy Putri Ayu Ningrum, Hadar Rafliansyah Rivaldi, Insyira Syahla Kirana, dan Vita Nuraini Dewanti yang diikuti oleh siswa-siswi kelas 4B berjumlah 26 anak. Pemilihan topik daur ulang sampah ini dilatarbelakangi oleh banjir yang sering terjadi pada beberapa titik lokasi di Kota Malang pada musim penghujan. Banjir di Kota Malang umumnya disebabkan oleh sampah yang tersumbat di aliran air seperti selokan dan sungai, sampah tersebut membuat air hujan tidak dapat mengalir dengan lancar sehingga debit air yang tinggi meluap ke rumah dan jalan yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat. Menurut rekapitulasi tiga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang mencakup 3 daerah yakni Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu bila ditotal, produksi sampah pada 2023 ini mencapai 2.208 ton per hari, semakin meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Apalagi mengingat sebagian besar siswa-siswi yang bersekolah di SD Negeri Jodipan juga bermukim di Desa Jodipan yang terletak di sekitar bantaran sungai Brantas.

Seringnya terjadi banjir di Kota Malang disebabkan oleh penumpukan sampah, maka diperlukan upaya untuk mengurangi sampah tersebut salah satunya yaitu dengan memberikan edukasi kepada masyarakat termasuk anak anak. Sehingga anak anak diharapkan mampu berkontribusi untuk mengurangi sampah plastik dengan cara mendaur ulang sampah tersebut menjadi barang yang lebih berguna. Pemilihan SDN Jodipan sebagai instansi untuk dilakukan sosialisasi daur ulang sampah plastik karena SDN Jodipan terletak didekat sungai terbesar kedua di Pulau Jawa yaitu sungai brantas. 

Proses pembuatan kerajinan daur ualng sampah (dokpri)
Proses pembuatan kerajinan daur ualng sampah (dokpri)

Sosialisasi dan edukasi dilaksanakan pada pukul 08.00-10.30 WIB. Sosialisasi dimulai dengan menayangkan video edukasi bahaya sampah dan penanggulangannya (reduce, reuse, dan recycle) dilanjut dengan penayangan PPT mengenai daur ulang sampah dan langkah-langkah membuat kerajinan dari sampah. Kegiatan berikutnya merupakan kegiatan inti yakni membuat kerajinan dari gelas bekas sekali pakai dan sedotan. Seluruh siswa dibiarkan untuk berkreasi membuat kerajinan dengan tetap di dampingi mahasiswa. Setelah kegiatan membuat kerajinan selesai, kegiatan diakhiri dengan pemberian reward atau hadiah untuk seluruh murid dengan melakukan kuis interaktif. Kegiatan berjalan dengan lancar tanpa kendala apapun.

Dengan kegiatan ini diharapkan pada siswa dapat menyerap hal baik yang disampaikan dan dapat mempraktekkannya di rumah. Pengolahan sampah plastik bukanlah tugas yang mudah, namun dengan kesadaran dan aksi bersama, kita dapat melangkah menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Setiap langkah kecil yang diambil oleh individu, komunitas, dan negara akan membawa perubahan positif bagi bumi kita dan generasi yang akan datang. Semoga dengan langkah kecil ini dapat membawa perubahan yang berarti di masa depan.

Sesi Foto Bersama (dokpri)
Sesi Foto Bersama (dokpri)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun