Membaca artikel di satu media online bahwa transgender atau biasa disebut waria akan memiliki status ke-3 yaitu "transgender" di KTP instead of hanya 2 pilihan gender konvensional yakni: "Perempuan" dan "Laki-laki", Â sontak membuat saya terharu. Â
Hal ini terkemuka dalam keterangan pers Pusat Penerangan Kemendagri, Sabtu, 24 April 2021. Â Langkah Kemendagri untuk membantu pembuatan e-KTP untuk transgender disampaikan lewat rapat virtual Direktorat Jenderal Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kemendagri dengan Perkumpulan Suara Kita.
Langkah Kemendagri saya acungi jempol. Â Sungguh ini kemajuan besar dalam menghormati status mereka yang selama ini termarjinalisasi, kaum waria yang dipandang sebelah mata oleh mereka yang relijius dan merasa kaum suci. Â Terpinggirkan karena gender mereka, entah karena sebab lahir, mutasi genetik, predisposisi atau lingkungan.
Saya trenyuh membaca peliknya memberi tempat penahanan bagi para transgender yang terjerat kasus hukum. Â Ditaruh di penjara khusus lelaki, mereka rawan jadi "garapan" sesama tahanan, sementara bila ditaruh di penjara perempuan ditakutkan ada sifat kelakian yang masih mengendap. Â Banyak transgender yang sudah operasi payudara, namun belum operasi alat kelamin. Â Sungguh membingungkan. Â Belum lagi pemilihan tempat toilet yang sesuai gender ke-3 ini.
"Kawan-kawan transgender ini masih kerap menemui hambatan ketika mengurus layanan publik, terutama terkait administrasi kependudukan. Mungkin karena miskin dan minder, malu, atau hambatan lainnya. Akibatnya, mereka kesulitan mengurus pelayanan publik lain, seperti BPJS-Kes, atau sulit mendapat akses bansos. Padahal banyak di antaranya yang hidup miskin sebagai pengamen dan profesi lainnya," Hartoyo menjelaskan dalam kapasitas sebagai wakil Perkumpulan Suara Kita dalam rapat virtual tersebut. Â Kemendagri sudah mendata 112 nama transgender sebagai pilot project.
Sungguh langkah ini merupakan quantum leap menuju penghormatan atas hak-hak transgender yang sejatinya adalah sesama manusia, sama dengan anda, saya, kami dan kita.
Well, kita tunggu demo dan protes dari kaum yang mengaku relijius dan suci atas rencana Kemendagri ini.
Referensi dan foto: Detik.com