Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Hikmah dari Novel "Hujan" (Tere Liye) dan "Loves in Insa-Dong" (Hanaco)

20 Februari 2022   10:14 Diperbarui: 20 Februari 2022   10:17 6815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hikmah dari Novel "Hujan" (Tere Liye) dan "Loves in Insa-Dong" (Hanaco) - dok. Inspirasiana

Sahabat pembaca Inspirasiana, mari kita ulas hikmah dan resensi novel "Hujan" karya Tere Liye dan "Loves in Insa-Dong" anggitan Hanaco. Reviu buku ini ditulis oleh Ririn Riana Putri dan Puteri Julaeha, dua siswi anggota GLS SMPN 2 Cibadak, Sukabumi. 

Resensi "Hujan"

Buku berjudul Hujan ditulis oleh Tere Liye, diterbitkan oleh Gramedia Pustaka pada tahun 2015 dengan tebal 320 halaman.

Alasan Membaca:

Buku ini sangat cocok untuk dibaca, banyak pesan moral yang dapat kita petik dan bisa membuat kita meneteskan air mata karena alur ceritanya ini.

Isi Buku :

Cerita dimulai dari pertemuan antara seorang pasien dengan dokter. Pasien tersebut bernama Lail, sedangkan dokternya bernama Elijah. Lail bertemu dengan dokter tersebut dengan satu tujuan, yaitu ingin menghapus ingatannya tentang hujan.

Untuk menghapus ingatannya, Lail harus menceritakan semua cerita hidupnya dengan detail dan tidak boleh ada kebohongan ataupun ada yang ditutup-tutupinya.

Kemudian kita di bawa ke dalam kejadian 8 tahun sebelum Lail datang ke dokter Elijah, yaitu ketika bayi ke sepuluh miliar baru saja dilahirkan. Banyak pendapat tentang bayi tersebut, ada yang menyebutnya sebagai anugerah tetapi ada juga yang menyebutnya sebagai suatu musibah.

Ketika manusia sedang mencari jalan keluar terhadap masalah yang sedang dihadapinya, yaitu terlalu banyak jumlah manusia akhirnya alam membuat solusi sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun