Mohon tunggu...
INS Saputra
INS Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Profesional IT, praktisi, pengamat.

Profesional IT, praktisi, pengamat.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Solusi Transisi Atasi Kemacetan Jakarta

27 Juni 2016   09:01 Diperbarui: 27 Juni 2016   12:36 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.goodnewsfromindonesia.org

Seperti kita ketahui bersama bahwa kota megapolitan Jakarta sangat identik dengan macet. Kemacetan terjadi di mana-mana. Laju pertambahan volume kendaraan (10%-15% per tahun) tidak sebanding dengan laju pertambahan jalan di ibu kota sekitar 0,01% per tahun. Solusi ultimatnya tentulah dengan pengadaan MRT (Mass Rapid Transportation) yang memadai, handal, nyaman dan aman. Namun untuk mewujudkan itu, diperlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang sangat besar, meskipun saat ini proses pembangunannya sedang dilaksanakan. Solusi lain untuk mengatasi kemacetan di Jakarta adalah dengan menerapkan sistem ERP (Electronic Road Pricing). 

Namun hingga sekarang pun penerapan ERP belum 100% siap karena bermacam kendala. Sebagai solusi temporernya maka akan diterapkan sistem “Gage” (Ganjil Genap). Pada jalan-jalan yang dahulu berlaku 3 in 1, jumlah kendaraan yang masuk akan dibatasi berdasarkan angka plat nomor kendaraan. Jika plat nomor kendaraan berakhiran ganjil (1,3,5,7,9) maka hanya boleh masuk jalan eks 3 in 1 pada tanggal ganjil. Jika plat nomor kendaraan genap (0,2,4,6,8) maka hanya boleh masuk pada tangal genap. 

Aturan ini hanya berlaku pada hari Senin-Jumat (5 hari). Hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional tidak berlaku. Aturan ini juga tidak berlaku untuk kendaraan dinas pejabat negara yang berawalan RI, mobil pemadam kebakaran, mobil ambulance, mobil angkutan umum (plat warna kuning), dan sepeda motor.

Solusi Gage ini rencananya akan dilakukan dalam beberapa bulan saja sebagai transisi menjelang diberlakukannya sistem ERP.

Bagaimana jika sistem ERP yang sedianya akan diterapkan mulai tahun 2015 lalu molor lagi hingga tahun depan atau tahun depannya lagi?

Sepertinya solusi Gage ini masih akan terus diterapkan meskipun sesungguhnya penerapan sistem ganjil genap ini sedikit tidak fair karena seperti kita ketahui bahwa setiap awal bulan selalu dimulai dengan tanggal ganjil namun tidak selalu diakhiri oleh tanggal genap. Setidaknya ada 7 bulan dalam setahun yang berakhir dengan tanggal ganjil (tanggal 31). 

Ini belum termasuk tanggal 29 di bulan Februari jika tahun kabisat.  Artinya, pemilik kendaraan dengan plat nomor ganjil akan lebih diuntungkan dengan sistem ganjil genap ini. Mereka memiliki lebih banyak hari untuk bisa beroperasi dibandingkan dengan kendaraan dengan plat nomor genap.

Lantas solusi apa yang bisa ditawarkan?

Dengan pertimbangan solusi gage yang sedikit kurang fair ini dan prediksi bahwa solusi ini tidak akan menyebabkan trafik berkurang real 50% karena kecenderungan orang kaya di Jakarta memiliki mobil lebih dari 1 (bisa 2 atau 3), maka berikut solusi yang dapat dipertimbangkan:

Solusi ini masih berbasis pada plat nomor kendaraan.

Untuk memudahkannya, penulis menyebutnya sebagai solusi “2/5” (dua per lima/duperma).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun