Ingatan tentang sukacita masa-masa panen padi sama sekali tidak terpisahkan dari cerita tentang menikmati kesegaran sayur-sayur yang tumbuh sendiri di kebun-kebun para petani. Sayur khas yang umumnya dinikmati oleh para petani di Flores umumnya dan secara khusus masyarakat suku Paumere adalah sayur Endi.Â
Saya termasuk yang paling suka makan sayur Endi. Sayur Endi karena itu selalu menjadi kerinduan yang sudah lama tidak pernah kesampaian.
Liburan-liburan yang lalu, sayang sekali saya tidak menemukan lagi hidangan sayur Endi. Padahal ingin sekali mo bilang sama mama., masak lagi sayur Endi.
Soalnya, paduan sayur Endi dengan nasi jagung itu bikin kita ta bisa lupa kampung. Itulah gambaran nikmatnya ucapan apa adanya dengan gaya khas kami.
Ya, antara kerinduan kembali mengalami suasana musim panen di satu sisi, dan kenikmatan sayur alam yang tumbuh tanpa ditanam, hidupnya pun tidak perlu dirawat.
Tiba-tiba terlihat hamparan hijau berbunga putih segar, bagaikan bunga-bunga Mohn di Eropa yang sedang berlomba mendandani kebun petani di musim panas.
Endi, sayur khas asal Flores
Lama saya mencari dan ingin mengungkapkan rahasia sayur Endi yang ditemukan di wilayah Kabupaten Ende, Flores , NTT itu. Â Endi adalah tumbuhan yang tergolong bonsai karena tingginya hanya kira-kira 20-30 cm.
Endi yang tumbuh di wilayah Kabupaten Ende memang ada dua jenis. Ada yang jenis: pertama, daun sedikit lebih hitam mulai dari batang dan dahan-dahannya; kedua, daun terlihat lebih hijau cerah.
Bunga-bunga Endi dari kedua jenis itu berwarna putih dan kekuning-kuningan, yang mirip seperti bunga tumbuhan sayur terong. Namun bunga dan bijinya jauh lebih kecil.Â