Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ada 3 Alasan Setop Bercerita tentang Buku Kesukaan Masa Kecil

19 Mei 2021   04:50 Diperbarui: 19 Mei 2021   22:01 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chatlyn: Dokumen pribadi oleh Ino

Sebuah eksperimen kecil pada tahun 2019. Anak-anak usia remaja diminta menulis puisi dan ternyata mereka sanggup sekali menulis puisi dengan indah dan punya pesan yang bagus.

Puisi-puisi itu pernah diseleksi, kemudian mereka diberikan kesempatan bukan saja berhenti menulis, tetapi mengubah tulisan mereka hingga menjadi sebuah nyanyian dengan lirik hasil kreasi anak-anak zaman sekarang.

Tidak terbayangkan bahwa anak-anak kampung itu punya kemampuan luar biasa dengan warna suara asli yang khas. Proses rekaman dan pengambilan gambar serta pengeditan berjalan lancar.

Dalam waktu kurang lebih empat bulan, proses perekaman dan pengeditan semua selesai dan saya berangkat ke Jakarta untuk memperbanyak CD lagu-lagu rohani. 

Saya masih ingat, pada waktu itu total biaya termasuk perjalanan sebesar 50 juta. Namun, setelahnya saya kira tidak sampai setahun keuntungan berlimpah kurang lebih mencapai 350 juta.

Sayang sekali bahwa pada waktu itu, saya belum pernah punya ide untuk menulis semua itu, andaikan ide awal dan semua proses, suka duka itu ditulis, maka sudah pasti akan menjadi sebuah buku.

Ya, buku tentang anak-anak kampung berkreasi untuk hidup. Inilah gagasan yang datang terlambat, tetapi saya percaya belum terlambat untuk para guru dan orang tua zaman sekarang.

Segala kemungkinan untuk uji coba terbuka di depan mata kita semua. Kalau sang ibunya adalah seorang penulis, kenapa dia tidak tahu membimbing anaknya untuk menulis dan menjadi penulis buku? Aneh bukan? 

Kalau sang ayah adalah penulis, mengapa ia tidak bisa mengajarkan cara-cara sederhana bagaimana menulis buku kepada anak-anaknya? Kalau seorang guru adalah juga seorang penulis, bagaimana ia tidak bisa mengajarkan murid-muridnya menjadi penulis?

3. Kemampuan adaptasi anak-anak zaman sekarang sangat tinggi

Tidak bisa dibayangkan bagaimana perkembangan dan kemajuan teknologi ini memengaruhi anak-anak. Anak-anak yang masih balita belum bisa membaca, namun sudah bisa mengirimkan pesan suara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun