Di tengah-tengah ancaman resesi yang mengancam bagi bangsa Indonesia karena kasus Covid-19 yang terus bertambah, hingga kini angka kasus Covid-19 sudah menembus angka 100.000 lebih. Perayaan Idul Adha kali ini agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, menyebarnya kasus Covid-19 membuat Pemerintah meniadakan pelaksanaan Ibadah Haji ke Mekkah. Oleh karena itu, perayaan Idul Adha kali ini menjadi momentum yang tentunya di nanti-nanti umat Muslim khususnya.
Adanya penurunan perekonomian di Indonesia tentunya membuat banyak pihak kebingungan, apalagi dengan adanya ancaman resesi di Indonesia karena beberapa negara sudah mengalami seperti Singapura contohnya dan ada beberapa negara lainnya lagi. Ada kabar baik terkait perputaran uang dari aktivitas kurban yang semakin positif dalam Idul Adha tahun ini.
Peneliti Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Askar Muhammad memperkirakan potensi ekonomi kurban nasional tahun 2020 mencapai Rp 20,5 triliun, yang berasal dari 2,3 juta orang per kurban (Shahibul Qurban) di seluruh Indonesia.
"Meski tahun ini tidak ada keberangkatan jamaah haji ke Tanah Suci, namun kerasnya krisis akibat pandemi menyebabkan kami mengambil asumsi konservatif. Semakin rendah kelas pengeluaran per kapita, semakin sedikit keluarga Muslim yang berkurban," kata Askar saat diskusi hasil riset IDEAS bertema 'Ekonomi Kurban 2020, Memberdayakan Peternakan Rakyat' pada Rabu (15/7).
Askar menjelaskan bahwa dari 2,3 juta Muslim berdaya beli tinggi yang berpotensi kurban tahun ini, kebutuhan hewan kurban terbesar adalah kambing dan domba sebanyak sekitar 1,9 juta ekor, sedangkan sapi dan kerbau sekitar 452 ribu ekor. Dengan asumsi margin perdagangan dan pengangkutan hewan ternak 20 persen serta tingkat harga rata-rata kambing atau domba di tingkat produsen Rp 1,9 juta per ekor dan sapi atau kerbau Rp 15 juta per ekor.
Maka IDEAS memperkirakan nilai ekonomi dari qurban tahun 2020 sekitar Rp 20,5 Triliun. Fakta ini menunjukkan bahwa potensi ekonomi dari ritual tahunan kurban tidak dapat dipandang kecil. Perlu ada kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan semua pihak, yang menjadikan ibadah kurban tahun ini tetap istimewa dan berdampak positif bagi perbaikan ekonomi rakyat.
Debutan,
Inngamul Wafi