Mohon tunggu...
Rinnelya Agustien
Rinnelya Agustien Mohon Tunggu... Perawat - Pengelola TBM Pena dan Buku

seseorang yang ingin menjadi manfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jagung dan Pilihan Hidup

4 Januari 2018   10:49 Diperbarui: 4 Januari 2018   10:55 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jagung dan Pilihan Hidup

 Setiap perayaan tahun baru kita seperti diingatkan kembali bahwa beras  bukan satu satunya sumber karbohidrat yang ada di negara ini. Ada banyak  pilihan seperti jagung, sagu, singkong.

Beruntunglah  yang  dipilih untuk perayaan tahun baru adalah jagung bakar, bukan dengan roti  atau kue berbahan dasar gandum. Jagung bisa tumbuh subur di tanah  Indonesia. 

Menurut situs Kementan,pertanian.go.id  produksi jagung 2017 meningkat menjadi 23,16 juta ton dan diharapkan  impor jagung menurun dan tidak impor jagung lagi.Sedangkan gandum masih  100% impor. Di indonesia baru baru ini sudah ada ladang gandum, namun  masih skala kecil. Dulu banyak yang meyakini gandum tidak bisa tumbuh di  Indonesia karena tanah di Indonesia berbukit bukit dan iklim yang tidak  sesuai

Kalau tidak mau dengan jagung, alternatif lainnya  adalah sagu. Indonesia memiliki lebih dari 90% luasan sagu di dunia,  dengan 85% terdapat di Papua dan Papua Barat. Sayangnya potensi sagu  belum dimanfaatkan dengan maksimal. Dan masih banyak alternatif sumber  karbohidrat lainnya yang tumbuh di negara ini misal singkong.

Melalui jagung, kita diingatkan kembali  bahwa sebenarnya kita selalu punya pilihan dalam hidup ini. Selalu punya!.
 Namun terkadang kita sendiri yang membatasi bahkan menafikan pilihan  pilihan itu. Maka biarkanlah pilihan pilihan itu riuh dalam pikiran agar  kita selalu punya kebebasan dalam hidup ini.

Selamat tahun baru teman teman, semoga kita semua selalu dalam lindungan dan kasih sayangNya

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun