Mohon tunggu...
Arif Ramadhan
Arif Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - boys

Sekedar mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menjadi Konten Kreator yang menghasilkan

9 Juni 2021   14:09 Diperbarui: 17 Juni 2021   14:47 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Perkembangan teknologi khusunya media online saat ini (di Indonesia) menjadi media komunikasi di semua kalangan masyarakat. Jika ingin mencari informasi, pengguna hanya perlu mengakses Internet, ini membuat semua aktifitas menjadi lebih mudah dan sederhana. Dari media sosial ini tentunya tidak hanya bisa mengirim pesan dalam bentuk tulisan saja,tapi sekarang bisa dalam bentuk foto, desain grafis, maupun video sebagai hiburan, podcast, dan informasi. Misalnya seperti YouTube, Twitter, Facebook, tiktok, Instagram dan sebagaiya. Internet yang berkembang sangat pesat menjadikan teknologi menimbulkan berbagai dampak positif, salah satunya bermunculannya konten creator.

 Konten creator sendiri sangat berperan sekali dalam menyebarkan informasi di sebuah platform. Berkat konten creator, kita sebagai pengguna internet terbantu dengan adanya informasi yang mereka buat. Dari informasi ini kita banyak belajar dalam berbagai hal, seperti  belajar memasak, menayanyi, bermain musik, dan menjadi konten creator. Banyak orang yang bertanya bagaimana menjadi konten creator, bagi yang aktif upload di sosial media entah itu foto, maupun video sebenernya itu salah satu hal yang dilakukan oleh seorang konten creator, namun tinggal bagaimana kita tetap konsisten dalam menjalankannya. Syarat konten creator sebenarnya tidak harus selalu tentang alat yang kita punya, tetapi dengan bermodalkan kreatif kita semua mampu untuk membuat suatu konten menarik dan dilihat banyak orang. Kali ini saya ingin membagikan pengalaman tentang konten yang pernah saya buat di berbagai patform yang saya gnakan sehari -- hari.

 Konten yang pertama yaitu penjualan di media sosial yaitu Facebook dan Instagram yang di butuhkan dalam penjualan di olshop atau Online shop tidak banyak cuma bermodalkan smartphone dan paket data, yang pertama -tama membuat konten foto produk yang menarik untuk memikat audien dalam menyakinkan untuk membelinya di usahakan membuat se-kreatif mungkin dan selain itu target market kita ke siapa agar jelas calon-calon pembelinya, 

semisal tidak sesuai target maka sama saja konten produk sudah menarik tapi salah pemasaran sama saja kita yang banyak cost, dalam bermedia sosial kita juga harus bisa menyakinkan pembeli karna zaman medsos sekarang banyak modus-modus penipuan penjualan maka dari itu owner harus bisa meyakinkan calon pembeli lewat konten yang berupa video. Di Instagram sendiri karena platform Instagram mempunyai dan mendukung ke foto dan video jika dibanding Facebook, di feed Instagram akun yang saya punya berupa konten video pendek, video narasi, snapgram foto atau video dan foto sekreatif mungkin.

Dari konten Instagram terkadang mengikuti konten kreatif lain atau yang sedang viral di Instagram. Terkadang juga upload konten yang sedang ramai atau viral dari facebook ke Instagram ataupun sebaliknya konten dari Instagram ke Facebook, tujuannya adalah agar konten terlihat menarik dan jarang ada orang yang membuat konten dari beda platform.

Berbeda dengan Instagram, Facebook menjadi sarana saya sebagai konten foto, video dan juga promosi link dari youtube maupun dari kompasiana ini. Nah dari Facebook lah nanti akan diarahkan ke konten youtube dan kompasiana yang saya punya. Karena menurut saya di Facebook saya kira lebih cocok ke konten foto hiburan, seperti meme comic ataupun kata -- kata lucu. Youtube merupakan salah satu platform yang saya pakai memang untuk buat atau wadah dari konten, selain banyak digemari, di youtube juga menyediakan fitur untuk konten -- konten video para konten creator, seperti youtube studio yang menyediakan music backsound setting jadwal upload, dan pngelompokan jenis konten yang dibuat apakah masuk konten hiburan, komedi, games, atau Pendidikan. Awal saya upload konten di youtube awalnya hanya iseng, dari video yang saya punya tentang perjalanan ke gunung, lalu karena aktifitas naik gunung tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat, saya beralih ke konten game yang hingga saat ini sedang naik daun yaitu mobile legend atau moba. Namun saya merasakan kesulitan dalam hal device, jaringan, dan edit.

Device yang saya pakai saat itu tidak terlalu bagus dan juga jaringan yang jelek, jadi harus beberapa kali take ulang agar hasilnya cukup memuaskan. Untuk proses dari editing konten game memang harus dibuat sekreatif mungkin agar orang yang menonton tiddak jenuh dan konten video yang dibuat tidak monoton, seperti memberi thumbnail yang ramai, menarik, ukuran font yang besar dan warna yang cerah, serta backsound yang asik dan lucu. Biasanya konten game agar menarik mengaktifkan face cam agar penonton bisa melihat momen -momen atau ekspresi lucu konte creator. Karena saya tidak ada laptop saat itu, saya menggunakan 2 device yang pinjam dari adik saya untuk merekam dan satunya untuk bermain game. Memang sulit sebenarnya, tapia da rasa bangga tersendiri ketika kita bisa membuat konten yang mirip -- mirip panutan kita dalam hal konten creator ataupun youtuber.

 Ketika masuk ke universitas swasta ( Universitas Ahmad Dahlan) mempunyai kamera dan laptop, saya Kembali membuat konten dengan sedikit mudah karena Kembali lagi pada alat yang saya punya. Membuat konten video naik gunung Kembali namun dengan jadwal upload yang tidak menentu, akhirnya saya selipkan konten edukasi dengan judul konten EduMountain (Edukasi Mountain). Di konten ini saya membahas seputar persiapan sebelum mendaki gunung dan alat alat yang harus dibawa. Ketika pandemic covid muncul di Indonesia saya Kembali kesulitan mencari atau membuat konten, karena semua wisata alam ditutup mau tidak mau konten saya beralih ke game PC atau game yang ada di laptop. Saya mencoba membuat konten bukan visual, melainkan visual seperti di kompasiana untuk tugas kuliah, dengan bermodalkan laptop kita bisa mengetik berbagai informasi atau tips yang bisa kalian share.

Konten creator saat ini sudah dibilang bisa menjadi profesi dengan penghasilan yang cukup tinggi, namun di Indonesia terkadang demi menjadi terkenal mereka harus viral dengan membuat konten yang kurang sehat dan hiburan yang berlebihan. Berdasarkan data yang disajikan Kemkominfo di hadapan rapat kerja dengan Komisi I DPR, Selasa (28/11), dalam periode Januari-Oktober 2017, ada 51.456 konten negatif di internet yang dilakukan berdasarkan aduan masyarakat. Konten pornografi berada di tempat teratas dengan 16.902 pemblokiran, disusul dengan SARA/Kebencian dengan 15.818 konten. Selanjutnya hoax sebanyak 7.633 konten, perjudian sebanyak 4.319, penipuan online 2.457, radikalisme/terorisme sebanyak 2.457. Yang paling sedikit adalah konten yang melanggar nilai sosial budaya sebanyak 134, konten yang memfasilitasi diaksesnya konten negatif sebanyak 54, dan kekerasan/pornografi anak sebanyak 36.

 menurut saya konten yang ada di Indonesia kekurangan konten creator informasi dan mendidik dan juga adanya kesadaran dari para konten creator yang harus menghargai proses ketimbang memilih jalur instan dengan cara viral dengan konten negative. Sekian cerita dari saya, intinya kita semua bisa menjadi konten creator asal konsisten dan menentukan ciri khas kita sendiri agar mudah dikenal orang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun