Mohon tunggu...
Bobby Junaidi
Bobby Junaidi Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang Apa Saja

Gue tuh orangnye ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mari Begadang Tuntaskan Macet Ibu Kota

20 April 2018   05:42 Diperbarui: 20 April 2018   05:55 990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemacetan. (foto pribadi)

Oke, mau berapa susun jalan layang dibangun cuma buat belain ban? 

Dari kemaren saya perhatikan, pemerintah DKI Jakarta sibuk sekali membangun jalan layang dan menggali underpass demi menggencet frekwensi kemacetan lalu lintas di ibu Kota. Syukur-syukur bisa enyah sekalian dan jangan mampir lagi.

Upaya bernilai triliyunan rupiah itu, saya rasa bakal sia-sia. Sebab, tukang kredit kendaraan bermotor ga pernah kehabisan akal merayu calon pembeli agar mau menceburkan diri dalam kubangan hutang. Belum lagi, anggota masyarakat bergaji lumayan jauh di atas garis kemiskinan, terus menyambung nafsu beli atau ganti kendaraan baru tiap beberapa tahun sekali. Kredit kelar, jual, kemudian ganti yang baru.

"Habis kalo mobil ya, kalo udah lewat sepuluh tahun udah ga enak dipakenya. Mending jual, ambil kredit baru," kata Hamdi, teman saya di Kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang penghasilannya di atas Rp 15 juta tiap bulan dari hasil usaha sewa rumah kontrakan dan indekost saja.

Djarot Saiful Hidayat, seperti dilansir kumparan.com pada 13 Januari 2017 lalu bilang, tiap hari ada 4.500 sepeda motor baru dan 1.600 unit mobil anyar di Jakarta. Sedangkan data yang disodorkan Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, pada 2015 saja, jumlah roda dua sudah mencapai 13.989.590 unit. Angka tersebut, kemudian naik 9,14 persen pada 2016.

Selanjutnya, jumlah mobil penumpang di tahun 2015 sebanyak 3.469.168 unit. Pertumbuhan di tahun berikutnya masih menurut data BPS DKI Jakarta, mencapai 8,09 persen.

Lima tahun belakangan hingga akhir 2016, BPS DKI Jakarta menyebutkan, pertumbuhan kendaraan bermotor roda empat mencapai 8,75 persen. Catatan tertinggi, ditorehkan kenaikan jumlah sepeda motor dalam kurun waktu tersebut yakni, 9,14 persen.

Hampir seirama dengan milik BPS, data yang disodorkan Ditlantas Polda Metro Jaya seperti dilansir Poskotanews.com pada 19 April 2016, beda sedikit. Di situ disebutkan, di wilayah hukum Jakarta, Depok, Tanggerang dan Bekasi, jumlah kendaraan mencapai 17,523 juta unit. 

Rinciannya, sepeda motor 13.084.372 unit, mobil pribadi sebanyak 3,2 juta unit, mobil barang 673 unit, bus 362 ribu unit dan kendaraan khusus 137 ribu unit.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 4,2 juta dari tiga daerah tadi menyerbu Jakarta tiap pagi dan berusaha kembali ke asal pada sore hari. Sementara panjang jalan di DKI Jakarta hanya 7.650 kilometer dengan luas 40,1 kilometer atau 0,26 persen dari luas wilayah ibukota.

Ketika pertumbuhan kendaraan mencapai 8,75 persen tiap tahun, pertumbuhan jalan dikatakan berita Poskotanews.com cuma 0,01 persen pertahun. Idealnya, ruas jalan kudu 17 persen dari total luas DKI Jakarta yakni, 664,01 kilometer dengan total penduduk terdaftar menurut Kemendagri.go.id 9.988.495 jiwa. Perlu berapa lama mencapai angka ideal tadi ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun