Mohon tunggu...
Jack Febrian Rusdi
Jack Febrian Rusdi Mohon Tunggu... Dosen - PhD bidang ICT. Dosen dan Peneliti

Lecturer in Universitas Teknologi Bandung (UTB), Phd ICT of Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM), and Student of Psychology in Bandung. Indonesian Tourism Journalist Association (ITJA) and Indonesia Marketing Association (IMA). Founder of Bandung Awards. Lecturer and Author of Information Technology books.

Selanjutnya

Tutup

Money

Peringkat Ketertarikan Internasional terhadap Pariwisata Indonesia

26 Oktober 2018   14:50 Diperbarui: 26 Oktober 2018   15:03 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pariwisata merupakan salah satu tulang punggung devisa di berbagai negara (UNWTO:20. Di Indonesia, pariwisata merupakan penyumbang devisa terbesar kedua selama 3 tahun sebelumnya. Bahkan ditargetkan oleh pemerintah sebagai penyumbang utama dalam periode ini.

Lalu, negara mana yang saat ini menjadi potensial market pariwisata Indonesia?

Dilihat dari tingkat ketertarikan terhadap pariwisata Indonesia, Oman, Saudi Arabia, dan Qatar merupakan tiga negara dengan peringkat tertinggi yang tertarik terhadap pariwisata Indonesia, khususnya untuk negara-negara diluar Asia Tenggara.

Dengan melibatkan seluruh negara di dunia, Australia berada di peringkat 12. Dari benua Eropa ketertarikan tertinggi dari negara Spanyol yang berada di peringkat ke 17. China sebagai salah satu negara dengan populasi 1.3 milyar lebih berada di peringkat 49, dan Amerika Serikat di peringkat 31, lebih rendah dibandingkan dengan Inggris yang berada di peringkat 27.

Peringkat ketertarikan diukur berdasarkan jumlah akses informasi tentang pariwisata Indonesia dari masing-masing negara selama satu tahun terakhir.

Bahan ini dihasilkan sebagai salah satu pendukung penyusunan disertasi yang sedang penulis lakukan saat ini, terkait dengan penelitian tentang international-tourists tracking technology khususnya dari sisi Tourist Behaviour. Tentu saja berbagai metodologi dilakukan dalam penelitian riset tersebut.

Pemahaman tentang perilaku turis dari berbagai tahapan, baik sebelum melakukan kunjungan (pre-visit), saat kunjungan wisata (on-site), maupun setelah kunjungan (post-visit) tentu dapat memperkaya informasi bagi berbagai pihak dalam menyusun strategi Pariwisata Indonesia, khususnya dalam memajukan kepariwisataan di tanah air.

Bagi yang berminat mendapatkan data lebih lengkap, termasuk untuk perdaerah lainnya, dapat menghubungi penulis secara langsung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun