Mohon tunggu...
Azhar Vilyan
Azhar Vilyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - laki-laki yang suka sendiri dan suka nulis puisi

Aku hanya seonggok materi yang diterbangkan oleh keajaiban. WA-082311124888 (Ing 786)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebebasan yang Terpenjara, Refleksi Kebangsaan 75 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia

16 Agustus 2020   21:45 Diperbarui: 16 Agustus 2020   21:51 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merdeka adalah  kata yang seringkali digemakan dan disuarakan oleh setiap insan dari zaman ke zaman, dan dari waktu ke waktu, karena memang manusia yang lahir dan hidup diberi fitrah yang paripurna yakni akal, akal untuk memilah dan memilih, akal untuk melepaskan diri dari keterikatan

Bahkan Tuhan sebagai Zat pencipta, memberikan sebuah hadiah kepada manusia yang hidup yaitu
KEMERDEKAAN untuk berkehendak dan memilih setiap jalan yang ada, bahkan DIA tidak pernah mengintervensi ciptaanNya untuk tunduk dan patuh untuk  menyembahNya, dengan kata lain semenjak kita dilahirkan hakikatnya kita adalah manusia yang telah  Tuhan bekali kemerdekaan.

Habib Ahmad Yazdi R Alaydrus,SH, Kepala Advokasi Majlis Dzikir RI
Habib Ahmad Yazdi R Alaydrus,SH, Kepala Advokasi Majlis Dzikir RI

Menariknya kata "MERDEKA" inipun dari zaman ke zaman menjadi sesuatu yang begitu mahal, butuh nilai  yang sangat tinggi untuk manusia bisa menyentuhnya, bahkan darah dan air mata acap kali menghiasi jalan menuju kemerdekaan tersebut,dan itu menjadi nilai tukar yang dianggap pantas untuk sebuah bangsa dalam meraih kemerdekaan 

Sejarah telah mencatat Bangsa Indonesia berdiri dengan kokoh di atas doa, darah, dan air mata para pejuang yang menyuarakan kata  Merdeka,
meskipun mereka harus membayar dengan harga yang paling mahal yaitu dengan jiwa mereka sendiri 

Harga yang begitu mahal tersebut jangan hanya dipakai sekedar untuk bisa menaikan bendera Sang Saka Merah Putih, saat acara seremonial saja, ataupun hanya menjadi pertanda kepada bangsa-bangsa lain bahwa Indonesia telah terbebas dari segala bentuk penjajahan.Bukan, bukan itu arti dari kemerdekaan yang sesungguhnya

INDONESIA MERDEKA !? 

Saya sering berfikir dan merenung benarkah bangsa ini sudah merdeka? 

Pertanyaan tersebut mungkin saja terlintas bagi kita, yang masih hormat, masih menghargai terhadap bendera Merah Putih, lalu menaikannya hingga ke ujung tiang, lalu yang berdoa tulus dalam doa serta melantunkan himne untuk  pejuang-pejuang bangsa saat upacara pada hari-hari besar bangsa ini

saya pribadi memiliki interpretasi yang lain dalam memahami kemerdekaan, bagi saya merdeka adalah dimana maling-maling berseragam bisa di gantung  akibat kejahatannya,
pejabat-pejabat korup dimiskinkan hingga mereka merasakan bagaimana rasanya menjadi orang yang telah mereka peras hasil kerjanya selama ini.

Selain itu saya juga ingin wajah-wajah mereka yang selama ini telah menyengsarakan masyarakat itu ,dipajang dengan baliho besar  di jalan-jalan seperti para pejabat yang ingin merayu rakyat ketika ada maunya seperti saat musim kampanye

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun