Mohon tunggu...
Ingrid Widya
Ingrid Widya Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswi Universitas Darussalam Gontor

Indonesian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kamus Arab

8 Maret 2021   13:49 Diperbarui: 8 Maret 2021   14:18 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa Arab adalah bahasa yang kaya dengan kosakata. Kosakata dalam bahasa Arab merangkum semua bidang. Hal ini dapat dilihat berdasarkan kepada kata-kata yang dikodifikasi di dalam kamus-kamus Arab. Dalam bahasa Arab, pembentukan satu kata bisa menunjuk ke beberapa makna. Contohnya kata 'Ain yang memberi makna kepada mata penglihatan, mata air, sebuah negeri, sebuah tempat, ketua kaum, pimpinan tentara, bermakna diri, bayaran sekaligus secara tunai, sejenis mata uang, pengintip, dan huruf 'ain. Bahkan terdapat perkataan-perkataan yang digunakan lebih dari satu atau dua kata untuk menggambarkan kepada satu makna atau makna yang hampir sama. Istilah-istilah yang merujuk kepada makna unta, kuda, kurma, pedang, kambing, biri-biri, kibas, dan lain-lain digunakan dengan beberapa perkataan yang memberi makna hampir sama.

Dikarenakan masalah tersebut yang muncul, kehadiran kamus menjadi sebuah keharusan dalam sebuah bahasa untuk mengembangkan makna, menghimpun kata, melestarikan bahasa, dan mewariskan peradaban yang dapat dikembangkan. Atas dasar itulah manusia menyadari pentingnya bahasa tulis sebagai sarana untuk mengkodifikasi bahasa mereka.

Bahasa Arab merupakan bahasa dengan karakter kaya akan kosakata dan memiliki kesamaan makna pada beberapa kata. Maka dari itu, selain karena kebutuhan terhadap kodifikasi bahasa dalam bentuk tulisan di kalangan bahasa Arab, hal tersebut juga menjadi faktor pendukung bagi bangsa Arab untuk menyusun kamus. Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang mendorong Bangsa Arab menyusun kamus, di antaranya:

  • Kebutuhan bangsa Arab untuk menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an.
  • Keinginan mereka untuk menjaga eksistensi bahasa mereka dalam bentuk bahasa tulis.
  • Banyaknya buku-buku tafsir yang terbit pada masa awal kodifikasi al-Qur'an dan hadits tentang Gharaib (kata-kata asing).
  • Munculnya ilmu-ilmu metodologis pertama dalam Islam.

Adapun tokoh-tokoh bahasa yang populer pada masa ini di antaranya:

  • Abu Zaid al Anshari (w. 215 h)
  • Al Ashma'iy (w. 210 h)
  • Abu Ubaidah (w. 209 h)
  • Nadha bin Syamil (w. 204 h)
  • Al Yazidiy (w. 202 h)
  • Abu Amr Asy-Syaibaniy (w. 202 h)

Para tokoh tersebut merupakan tokoh-tokoh bahasa kotemporer yang telah berperan besar dalam meriwayatkan kata-kata arab beserta nasnya. Mereka juga telah berusaha untuk mengkodifikasikan kata-kata arab dan menjelaskan dalil-dalilnya, serta mengemukakan pandangan mereka sebagaimana terdapat dalam kitab Tarajim Asma' serta kitab-kitab lain yang sedikit sekali sampai kepada kita saat ini. Di antara pakar bahasa di atas hanya satu orang yang berasal dari ulama Kufahbyaitu Abu Amr asy-Syaibaniy, murid dari Adh Dhabiy yang telah berkontribusi dalam mengumpulkan kata-kata arab dalam sebuah buku yang berjudul "al-Jim", kitab al-Ibil, dan Khalqu Insan. Di antara kitab-kitab di atas, yang paling populer adalah kitab "al-Jim" dinamakan kitab "al-Jim" karena karangan tersebut dimulai dengan huruf "Jim".

Metode pembuatan mu'jam dimulai dengan metode pendengaran (al-Sima'i), yaitu pengambilan riwayat oleh para ahli bahasa dengan cara mendengarkan langsung perkataan orang-orang Badui, hingga metode pendengaran bergeser ke metode analogi (Qiyas), yaitu pemaknaan kata dengan menggunakan teori-teori tertentu yang dibuat oleh para ahli bahasa. Sedangkan kamus Arab yang dihasilkan dapat dibagi ke beberapa kelompok, dengan ditinjau dari segi tema, jumlah bahasa yang digunakan, materi, dan susunannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun