Bojonegoro -- MI Al Barokah menjadi tempat pelaksanaan kegiatan akademis dari mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES). Inggar Rezha Listiary, mahasiswa PGSD FIP UNNES, memperkenalkan karyanya berupa buku cerita berjudul Tetesan Ajaib. Buku ini menyajikan materi siklus air dalam bentuk kisah imajinatif yang menarik, sehingga diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran sains yang menyenangkan bagi anak-anak sekolah dasar.
Dalam kesempatan ini, Inggar menjelaskan isi buku secara langsung kepada guru dan kepala sekolah MI Al Barokah. Ia menerangkan bagaimana buku tersebut dapat digunakan sebagai media ajar, lengkap dengan strategi penerapan di kelas. Guru diberikan gambaran tentang bagaimana konsep ilmiah seperti evaporasi, kondensasi, dan presipitasi bisa diajarkan melalui alur cerita yang mudah dipahami.
"Buku ini sengaja saya tulis dengan bahasa yang ringan dan imajinatif, supaya guru punya media tambahan dalam menjelaskan siklus air. Anak-anak bisa belajar sains tanpa merasa berat, karena disajikan lewat cerita petualangan tokoh bernama Fariz," jelas Inggar.Â
Tetesan Ajaib mengisahkan Fariz, seorang anak yang penasaran tentang bagaimana hujan bisa turun. Rasa ingin tahunya mengantarkan ia bertemu dengan tokoh imajinatif seperti Zair (air), Zun (matahari), dan Zawan (awan). Dari petualangan ini, siswa diajak memahami tahap-tahap siklus air: evaporasi, kondensasi, presipitasi, hingga infiltrasi. Buku ini tidak hanya berisi cerita, tetapi juga dilengkapi rangkuman materi, soal latihan, teka-teki silang, dan glosarium. Hal tersebut memudahkan guru untuk mengintegrasikan buku dalam pembelajaran, sekaligus melakukan evaluasi sederhana terhadap pemahaman siswa.
Guru dan kepala MI Al Barokah menyambut baik kehadiran buku Tetesan Ajaib. Mereka menilai bahwa karya tersebut dapat memperkaya media pembelajaran yang selama ini cenderung menggunakan buku teks standar. "Kami merasa buku ini sangat bermanfaat. Dengan cerita dan ilustrasi, siswa akan lebih mudah membayangkan proses sains yang biasanya sulit dipahami. Ini bisa menjadi jembatan yang bagus antara materi ilmiah dan cara belajar anak-anak SD," ungkap Kepala MI Al Barokah.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata peran mahasiswa dalam memberikan kontribusi kepada dunia pendidikan dasar. Inggar menekankan bahwa buku tersebut bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga digunakan secara aktif oleh guru untuk menciptakan suasana belajar yang lebih hidup. Melalui buku Tetesan Ajaib, air tidak lagi sekadar turun dari langit, melainkan hadir dalam kisah imajinatif yang memudahkan siswa memahami sains. Inilah bukti bahwa ilmu pengetahuan bisa dikemas dengan cara yang menyenangkan sekaligus mendidik. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI