Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Proporsi Tes Covid-19 di Indonesia Sangat Kecil

23 Mei 2020   08:09 Diperbarui: 23 Mei 2020   08:02 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perubahan sosial di masa pandemi Covid-19 upaya lindungi diri pakai masker seperti  warga di Korsel ini. (Sumber: korea.net/Yonhap News)

Vietnam lebih jitu lagi. Tidak ada kematian terkait Covid-19 padahal negara ini berbatasan langsung dengan China. Warga Vietnam melancong ke China dan sebaliknya. Otoritas negeri langsung menjalankan tes Covid-19 secara sistematis yaitu kepada warga yang baru pulang dari China dan warga yang kontak dengan pelancong. Dilakukan tracing sampai orang terakhir dalam satu kontak. Warga pun tidak keluar rumah,  jaga jarak dan selalu pakai masker.

Riwayat Kontak Covid-19 di Indonesia Dorong Stigma dan Diskriminasi

Thailand juga berhasil mengendalikan virus corona. Padahal, kasus pertama Covid-19 di luar China terdeteksi di Thailand yaitu pada seorang perempuan pelancong asal Wuhan umur 61 tahun yang melancong ke Bangkok, 13 Januari 2020. PM Thailand, Prayuth Chan-ocha, dalam siaran televisi ke seluruh negeri meminta pengorbanan rakyat untuk mengikuti langkah-langkah pemerintah, seperti lockdown, pakai masker, dll. Prayuth menyebut program itu akan menyusahkan rakyat, tapi hal itu diperlukan untuk mengatasi corona. Hasilnya, kasus yang terdeteksi di Thailand 3.037 dengan 56 kematian dan 2.910 sembuh. Thailand ada di peringkat ke-73 dunia.

Sedangkan Amerika Serikat (AS), Rusia dan Brasil memilih sesumbar. Presiden AS, Donald Trump, mengatakan virus (corona) tidak akan bisa masuk ke negaranya. Fakta sekarang menunjukkan AS bercokol di puncak pandemi Covid-19 dengan kasus 1.644.339. Selain itu Trump juga menuding WHO tidak becus dan menyalahkan China atas pandemi di negaranya.

Ilustrasi (Sumber: the-guild.eu)
Ilustrasi (Sumber: the-guild.eu)

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan negara bisa menghadang penyebaran Covid-19. Pada awal pandemi memang kasus kecil, tapi belakangan Rusia justru menggeser Italia, Inggris dan Spanyol di puncak pandemi dan sekarang nangkring di peringkat ke-3 dunia dengan kasus 326.448.

Begitu juga dengan Brasil. Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, sesumbar bahwa virus corona tidak lebih buruk daripada virus flu. Jair menentang lockdown dengan dukungan rakyat dan media. Menteri kesehatan dipecat. Kini Brasil ada di peringkat ke-2 dunia dengan kasus 330.890.

Bagaimana dengan Indonesia? Ketika corona merebak Indonesia justru menawarkan diskon tarif kapal terbang sampai 50% ke 10 destinasi wisata. Pada waktu yang sama banyak negara sudah menghentikan penerbangan internasional. Indonesia baru menghentikan penerbangan internasional tanggal 5 Februari 2020 ketika corona sudah merebak di banyak negara.

Kasus pertama Covid-19 dipublikasikan tanggal 2 Maret 2020. Publikasi ini menimbulkan stigma (cap buruk) dan diskriminasi (perlakuan berbeda) karena riwayat kontak Pasien 01 dan Pasien 02 dibeberkan yang menimbulkan antipati karena dianggap melawan moral.

Proporsi Tes Covid-19 Indonesia Kalah dari Kamboja

Di awal-awal kasus baru hanya hitungan jari, tapi tanggal 22 Mei 2020 kasus Covid-19 di Indonesia dilaporkan 20.796 dengan 1.326 kematian dan 5.057 sembuh. Ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-31 dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun