Bahkan sebelum Trump, warga AS yang kental dengan perbedaan kulit pun (rasis) justru memilih presiden yang berlainan warna kulit dengan mereka daripada dipimpin oleh seorang perempuan yang kulitnya sewarna dengan mereka.
Membabi-buta dengan materi kampanye copy-paste dari pidato capres sebuah negara tanpa memperhatikan kecenderungan warga dalam memilih pemimpin akhirnya jadi bumerang. *
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!