Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mahasiswa di Urutan Ketiga dalam Jumlah Kasus HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo

17 Juni 2018   04:03 Diperbarui: 17 Juni 2018   04:07 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: addisstandard.com)

"Langkah pencegahan di antaranya dengan tidak bergonta ganti pasangan, tidak mengonsumsi narkoba serta menggunakan alat kesehatan yang bersih dan steril." Ini ada dalam berita KPA: Jumlah Penderita HIV/Aids 363 Orang (gorontalo.antaranews.com, 5/3-2018).

Jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo dari tahun 2001 sampai 2017 dilaporkan  363 yang terdiri atas 161 HIV dan 202 AIDS. Yang perlu diingat adalah angka ini hanya bagian kecil dari kasus yang ada di masyarakat karena epidemi HIV/AIDS erat kaitannya dengan fenomena gunung es yaitu: jumlah kasus yang terdeteksi  (363) digambarkan sebagai puncak gunung es yang muncul ke permukaan air laut, sedangkan kasus yang tidak terdeteksi di masyarakat digambarkan sebagai bongkahan gunung es di bawah permukaan air laut.

Faktor Risiko

Berganti-ganti pasangan, di dalam dan di luar nikah, adalah perilaku berisiko tinggi tertular HIV jika hubungan seksual dilakukan tanpa memakai kondom. Sedangkan penularan HIV melalui hubungan seksual terjadi di dalam dan di luar nikah (sifat hubungan seksual) karena salah satu atau dua-duanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom (kondisi hubungan seksual).

Maka, mencegah penularan HIV melalui hubungan seksual adalah tidak melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan pengidap HIV/AIDS.

Masalahnya adalah orang-orang yang mengidap HIV/AIDS tidak bisa dikenali dari fisik karena tidak ada tanda-tanda yang khas AIDS pada fisik pengidap HIV/AIDS. Itulah sebabnya jika melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang tidak diketahui status HIV-nya dianjurkan agar hubungan seksual tidak dilakukan atau dilakukan dengan kondisi laki-laki memakai kondom.

Risiko penularan HIV terkait narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) bisa terjadi pada kondisi tertentu. Yaitu narkoba dipakai dengan jarum suntik secara bersama-sama dengan bergiliran memakai jarum suntik. Soalnya, bisa jadi salah satu di antara mereka mengidap HIV/AIDS sehingga darah yang mengandung HIV masuk ke dalam jarum suntik dan selanjutnya disuntikkan ke yang lain.

Dalam berita tidak dijelaskan faktor risiko atau cara penularan HIV pada 363 kasus HIV/AIDS yang terdeteksi. Tidak ada informasi yang akurat tentang cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS. Berita ini hanya berkutat pada pekerjaan pengidap HIV/AIDS yang tidak bermakna untuk penanggulangan karena tidak ada kaitan langsung antara pekerjaan dengan penularan HIV.

Disebutkan ada 30 ibu rumah tangga pengidap HIV/AIDS.  Apakah suami 30 ibu rumah tangga tsb. sudah menjalani tes HIV?

Kalau belum, maka ada 30 laki-laki di Gorontalo yang jadi mata rantai penyebaran HIV secara horizontal terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah. Jika 30 ibu rumah tangga itu tidak mengikuti program pencegahan HIV dari-ibu-ke-bayi yang dikandungnya, maka ada risiko 30 bayi lahir dengan HIV/AIDS.

Dari 363 kasus HIV/AIDS tsb. 86 tidak diketahui pekerjaannya, 85 wiraswasta dan 32 mahasiswa. Dengan jumlah kasus 32 mahasiswa ada di urutan ketiga. Tapi, lagi-lagi tidak disebutkan faktor risiko atau cara penularan sehingga tidak jelas mengapa dan bagaimana mahasiswa itu tertular HIV.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun