Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hari Air Sedunia 2018: Komitmen Danone-AQUA untuk Konservasi Melestarikan Kualitas dan Kuantitas Air

23 Maret 2018   18:49 Diperbarui: 24 Maret 2018   15:29 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waterpond di kaki Gunung Salak, Desa Pesawahan, Kec Cicurug, Sukabumi, Jabar, yang merupakan salah satu teknik konservasi tanah dan air untuk meningkatkan resapan air ke dalam tanah (Sumber: spiritnews.co.id).

*Danone-AQUA Memilih Memanfaatkan Air dan Cegah Bencana (karena) Air

WargaCape Town, Afrika Selatan, dilarang mencuci mobil, menyiram rumput atau mengisi kolam mereka dengan air kota, dan telah dihimbau untuk mandi hanya dua menit dan hanya menyiram toilet "bila benar-benar diperlukan." (VOA Indonesia, 12/1-2018).

Apakah hal di atas hanya semacam adegan film atau orasi politik?

 Antara Manfaat dan Bencana

Tidak. Soalnya, kota pelabuhan itu sudah tiga tahun belakangan ini kekeringan. Bahkan, dikabarkan kota di ujung selatan Afrika itu akan mengalami "Day Zero" atau "Hari Nol" ketika kelak warga kota metropolitan berpenduduk empat juta jiwa itu harus menutup keran ledeng di rumah karena kehabisan air.

Bendungan "Theewaterskloof" sumber utama pasokan air di Cape Town, Afrika Selatan (Sumber: VOA Indonesia/AP)
Bendungan "Theewaterskloof" sumber utama pasokan air di Cape Town, Afrika Selatan (Sumber: VOA Indonesia/AP)
Akankah ancaman krisis air di Cape Town itu bisa terjadi Indonesia?

Tentu saja bisa karena ketika musim penghujan air jadi (pembawa) bencana yaitu banjir, banjir bandang, dan pembawa penyakit. Sedangkan di musim kemarau banyak daerah yang kekeringan sehingga sulit mendapat air bersih. Sedangkan pasokan air bersih dari perusahaan-perusahaan air minum (PAM) di Indonesia tidak menjangkau semua rumah tangga.

Laporan PBB menyebutkan 2,1 miliar dari 7 miliar penduduk Bumi tidak mempunyai akses ke air bersih. Sedangkan di Indonesia baru 29 persen penduduk yang mempunyai akses ke air bersih. Hal ini disampaikan oleh Dr Ir Firdaus Ali, MSc, pendiri dan pimpinan Indonesia Water Institute (health.liputan6.com, 27/8-2015). Itu artinya ada 71 persen penduduk negeri ini yang tidak mempunyai akses ke air bersih. Sedangkan target pemerintah pada tahun 2019 air bersih akan menjangkau 60 persen penduduk Indonesia.

Seperti yang dikatakan oleh Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia, air bermanfaat tapi juga bisa jadi (pembawa) bencana. Hal ini disampaikan Arif pada acara "BINCANG AIR 2018" kepada blogger dan wartawan nasional dan lokal bertepatan dengan peringatan "Hari Air Sedunia" (World Water Day), 22 April 2018, di pabrik Aqua Babakan Pari, Kab Sukabumi, Jawa Barat, yang diperingati masyarakat dunia sejak tahun 1992.

Maka, untuk menjadikan air bermanfaat  Danone-AQUA menerapkan standar produksi yang baku untuk menghasilkan air mineralyang siap minum. Sebagai perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) Danone-AQUA menjalankan program konservasi yang komprehensif agar ketersediaan air baku tetap terjaga dan terjamin pula mutunya.

Kualitas air berperan penting dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM). Seperti dikatakan oleh guru besar FKM UI, Prof dr Umar Fahmi Achmadi, MPH, PhD, kualitas air minum yang dikonsumsi sangat memengaruhi kualitas SDM. Apalagi saat ini semakin banyak bakteri dan virus serta bahan kimia beracun yang dibawa  air yang menyebabkan penyakit berbahaya. "Meminum air dengan kualitas yang buruk dapat meningkatkan risiko penyakit yang diakibatkan oleh kuman dalam air (waterborne diseases) seperti kolera, rotavirus, diare, tipus, sakit kuning, polio dan lainnya," kata Prof Umar (health.liputan6.com, 27/8-2015). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun