Semarang, Jamkesnews - Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kesehatan Kota Semarang telah melakukan tes swab masal kepada 239 tenaga medis di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang meliputi dokter umum dan dokter gigi, serta sejumlah dokter di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).Â
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Mochammad Abdul Hakam menyampaikan bahwa tes swab bagi dokter di FKRTL sudah difasilitasi oleh rumah sakit masing-masing, seperti RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang, RSUP Kariadi, Rumah Sakit Nasional Diponegoro, Rumah Sakit Pantiwilasa, dan rumah sakit lainnya.
 "Kota Semarang ini harus sehat, saya sangat mengharapkan agar warga Kota Semarang ini sehat kembali karena tanpa masyarakat yang sehat, termasuk para dokter. Apalagi dokter berperan di garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, termasuk peserta Program JKN-KIS," tutur Abdul Hakam, Selasa (03/06).
Peran Dinas Kesehatan dalam mengawal pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya Program JKN-KIS, sangatlah penting selama masa pandemi Covid 19 ini. Karena, dalam periode Januari -- April 2020 sendiri untuk Kota Semarang terdapat 887.590 kunjungan peserta JKN-KIS ke FKTP dan ada 106.003 rujukan pasien peserta JKN-KIS untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ke FKRTL.
 "Dengan adanya dukungan dari Dinas Kesehatan dalam memberikan perlindungan bagi tenaga medis, tentunya sangat berdampak baik kepada peserta kami yang hendak berobat ke fasilitas kesehatan. Jadi, peserta kami bisa tetap tenang berobat di tengah pandemi Covid-19 ini," tutur Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang I Gusti Ayu Mirah S.
Mengingat masih tingginya kebutuhan pelayanan kesehatan peserta JKN-KIS, Mirah menyampaikan jika peserta JKN-KIS tidak dapat keluar rumah namun membutuhkan pelayanan kesehatan, maka dapat mengunduh aplikasi Mobile JKN. Ia mengungkapkan jika aplikasi ini selalu diperbarui secara berkala sesuai kebutuhan masyarakat masa kini.
"Contohnya, aplikasi ini telah menambahkan fitur antrean elektronik faskes serta fitur konsultasi dokter. Harapannya, selama masa pandemi Covid-19 ini, meski peserta JKN-KIS di rumah namun tetap dapat mengakses pelayanan kesehatan kapan pun dan dimana pun apabila dibutuhkan," katanya.